Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Maut di Goa Lele, Mahasiwa Unsika Terjebak Banjir 30 Meter di Bawah Tanah, 3 Orang Ditemukan Tewas

Kompas.com - 24/12/2019, 10:01 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Minggu (22/12/2019), 16 mahasiwa anggota mahasiswa pecinta alam melakukan caving atau susur gua. Sembilan orang adalah mahasiswa Universitas Singaperbangsa Karawang ( Unsika) dan 6 mahasiswa Polibisnis Purwakarta.

Kegiatan hari itu adalah permintaan dari mahasiswa Polibisnis Purwakarta untuk sharing soal susur gua.

Sebelum susur Goa Lele, rombongan tersebut mengeksplor Goa Dayeuh. Minggu siang saat di Goa Lele, 15 orang rombongan itu terpecah menjadi dua tim.

Baca juga: 3 Mahasiswa Unsika Tewas Terjebak di Goa Lele Saat Ikuti Pendidikan Mapala

Enam mahasiswa standby di camp yang terletak 20 meter dari mulut goa , tiga orang berjaga di bawah mulut goa, dan lima orang turun ke dalam goa.

Total ada 8 mahasiswa yang berada di bagian dalam goa.

Wido Arya Ritaldi, Ketua Adat Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) mengatakan tim telah melakukan kesiapan fisik serta perlengkapan yang memadai.

Baca juga: 3 Mahasiswa Unsika Tewas Terjebak di Goa Lele Karawang, SAR: Hujan Deras di Lokasi

Bukan hanya itu. Tim juga telah memantau cuaca cerah sehingga mereka memutuskan masuk goa. Sekitar pukul 14.00 WIB mereka pun mulai melakukan penyusuran goa.

30 menit kemudian sekitar pukul 14.30, cuaca di sekitar Goa Lele berubah. Hujan cukup deras di wilayah tersebut.

Tiga orang yang berjaga di mulut goa pun segera memberikan informasi kepada rekannya secara berantai.

Lima orang yang berada di dalam goa pun segera menarik diri dengan cepat.

Baca juga: Kronologi Tewasnya 3 Mahasiswa Unsika: Terjebak di Goa Lele akibat Hujan Deras, Korban Sempat Pingsan

Namun terlambat. Saat berada di kedalaman 30 meter di bawah tanah, air tiba-tiba masuk ke dalam gua.

Air tersebut muncul dari semua celah dan lubang gua. Mereka terjebak banjir bandang di bawah tanah.

"Sekitar 30 menit setelah banjir mulai surut, baru korban ditemukan sama rekan-rekan yang selamat," ujar dia.

Saat dievakuasi, tiga mahasiswa ditemukan tewas. Mereka adalah Erisa Rifana (20), Alief Rindu Araffa (19) dan Ainan Fatimatuzahro (19).

Baca juga: Polisi: Medan Sulit, Evakuasi Mahasiswa Unsika yang Terjebak di Goa Lele Makan Waktu Lama

Erisa Rifana dan Alief Rindu merupakan mahasiswa Fakultas Keguruan Unsika yang berasal dari Bogor. Sedangkan Ainan merupakan Mahasiswa Fakultas Kesehatan yang berasal dari Banjarnegara,

Kepala Kantor SAR Bandung, Deden Ridwansyah mengatakan tiga mahasiswa yang ditemukan tewas diduga panik dan kehabisan oksigen saat terjebak dalam gua,

Mereka baru bisa divekuasi pada Senin pagi di waktu yang berbeda.

"Korban panik pada saat air di dalam goa dan kehabisan oksigen. Dan cukup lama juga terjebak di dalam gua sampai berhasil dievakuasi nya," kata Deden, melalui pesan singkat, Senin.

Menurutnya untuk menuju lokasi jenasah tiga mahasiswa, petugas membutuuhkan waktu kurang lebih satu jam.

Proses evakuasi hampir membutuhkan waktu sekitar 12 jam.

Baca juga: 3 Mahasiswa Tewas Terjebak di Gua Lele, Unsika Pertimbangkan Sanksi untuk Mapalaska

 

Puisi "Bunga" ditulis korban 

Puisi berjudul Bunga karya Alief Rindu Arrafa, Mahasiswa Unsika yang meninggal usai terjebak di Goa Lele, Kampung Tanah Bereum, Desa Tamansari, Kabupaten Karawang.KOMPAS.COM/FARIDA Puisi berjudul Bunga karya Alief Rindu Arrafa, Mahasiswa Unsika yang meninggal usai terjebak di Goa Lele, Kampung Tanah Bereum, Desa Tamansari, Kabupaten Karawang.
Alief Rindu Arrafa, salah satu korban yang meninggal dunia dikenal sebagai mahasiswa yang kritis dan produktif.

Selain itu, Alief juga rajin datang ke diskusi sastra yang di Kampus.

"Ia (Alief) selalu banyak bertanya, mengkritisi. Itu bagi saya cukup jarang ya bagi mahasiswa sekarang," kata Sahlan Mujtaba, Dosen Teori Sastra, Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unsika.

Alief juga dikenal suka menulis puisi. Salah satu puisi yang ia tulis berjudul Bunga, tersebar di media sosial.

Di puisi tersebut tertulis 11-11-18, Gn Burangrang Purwakarta.

Baca juga: Mahasiswa Unsika yang Tewas Terjebak di Goa Lele Karawang Tulis Puisi, Isinya Buat Sang Dosen Tergetar

Berikut penggalan puisi yang ditulis oleh Alief.

"Malaikat bertopeng telah tiba, diantara deras sungai di mana Tuhan melepaskan tangannya. Hanya mereka yang hancur diikat ketakutan, akankah yakin semua berakhir. Kini aku telah lahir, bunga mekar yang indah."

Sahlan menilai puisi yang ditulis Alief memiliki diksi yang menggetarkan, apalagi setelah dia ditemukan meninggal tejebak di dalam goa.

"Ada diksi yang cukup menggetarkan, apalagi dengan kejadian ini," ujar Sahlan

Baca juga: 5 Fakta 3 Mahasiswa Unsika Tewas Terjebak di Goa Lele, Terjadi Saat Hujan Deras hingga Diduga Kehabisan Oksigen

Sementara itu Rektorat Unsika mengatakan kegiatan susur gua tersebut tidak ada izin baik tertulis ataupun lisah pada pihak universitas,

Dida Herwanda Barnas, kepala Biro Akademik, Kemahasiswaan, Perencanaan, Kerja sama, dan Hubungan Masyarakat Unsika mengatakan akan memanggil pembina dan sedang mempertimbangkan sanksi kepada UKM terkait.

"Kami punya tim kode etik. Untuk mahasiswa, dosen, dan staf, ada kode etiknya. Tapi tentunya akan kami evaluasi," jelasnya pada Senin (23/12/2019).

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Farida Farhan Editor : David Oliver Purba, Khairina, Farid Assifa)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com