Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkes Petakan Daerah Rawan Ular dan Tambah Stok Serum Anti-Bisa Ular

Kompas.com - 24/12/2019, 07:27 WIB
Agie Permadi,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengaku tengah memetakan daerah terancam ular, guna menyiapkan tambahan stok anti-bisa ular di daerah tersebut.

Hal itu disampaikan Menkes Terawan saat berkunjung ke RS Hasan Sadikin Bandung, Senin (23/12/2019). 

Pernyataan ini untuk menjawab maraknya temuan ular, terutama ular kobra, di berbagai daerah di Indonesia.

Teror ular kobra ini, terutama di Cianjur, sudah sangat meresahkan warga. 

"Kita petakan di mana saja. Jangan sampai kita taruh anti bisa ular di tempat yang tidak ada ularnya. Jadi, disitulah kita harus efisien," katanya, Senin.

Baca juga: Teror Ular Kobra, Damkar Cianjur Siagakan Tim Animal Rescue 

"Jadi, di situlah tujuan saya datang, kita petakan, mengecek, di mana sih yang paling terancam? Yang paling terancam kita siapkan (serum anti-bisa ular)." 

Menurut Menkes Terawan, tidak semua wilayah memiliki ancaman ular, mengingat hewan melata ini pun memiliki ruang lingkupnya sendiri.

"Ya kita lihat lah. Tidak semua wilayah jabar juga seperti itu, kan masing-masing spot saja," katanya. 

"Kan ular juga punya lingkungan yang berbeda. Di mana lingkungannya itu memadai, dia akan tumbuh di situ banyak." 

"Setiap daerah juga tidak semua ular berbisa. Kalau ada ular yang ndak berbisa, anti-bisa ularnya untuk apa?" imbuhnya.

Baca juga: Viral, Ular King Kobra Jatuh dari Pohon di Jalan Cadas Pangeran Sumedang

Seperti diketahui, fenomena teror ular ini tengah hangat menjadi pemberitaan, terutama teror ular kobra

Di sejumlah daerah sempat muncul ular-ular baik di permukiman hingga di jalan-jalan biasa.

Beberapa ahli bahkan menyebut jika memasuki musim hujan ini merupakan waktu yang pas bagi telur ular untuk menetas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com