PEKANBARU, KOMPAS.com - Lokasi banjir di Desa Buluh Cina, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar, Riau jadi lokasi wisata dadakan.
Pasalnya, setiap sore warga dari luar wilayah itu malah memadati lokasi banjir.
Pantauan Kompas.com, Senin (23/12/2019) sekitar pukul 16.00 WIB, lokasi banjir seperti tempat wisata karena saking banyaknya warga yang berdatangan.
Bahkan, tak sedikit warga luar desa yang malah mandi-mandi di lokasi banjir.
Sedikitnya ada sekitar 500 orang warga mandi dan bermain di ruas jalan penghubung desa yang digenangi banjir. Mulai dari orang tua, anak muda hingga anak-anak.
Pengunjung lokasi banjir warga dari berbagai desa tetangga.
Bahkan, ada juga warga dari Kota Pekanbaru yang sengaja datang wisata ke lokasi banjir, karena jaraknya cukup dekat.
Baca juga: Banjir di Kampar Makin Tinggi, Warga Diminta Lebih Waspada
Selain mandi dan bermain air, warga juga bisa berkeliling di kawasan banjir dengan menyewa perahu mesin yang disediakan sejumlah warga setempat.
Meski ketinggian banjir di badan jalan 40 hingga 60 sentimeter, tetapi arusnya deras.
Sehingga, anak-anak yang sedang mandi dikhawatirkan hanyut terseret arus banjir.
Melihat aktivitas warga di lokasi banjir, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau Edward Sanger meminta para orangtua untuk mengawasi anak-anaknya.
"Saya melihat memang cukup banyak warga yang mandi di lokasi banjir di Desa Buluh Cina," kata Edward kepada Kompas.com usai mengecek kebutuhan logistik di dapur umum dan mengunjungi korban banjir di Desa Buluh Cina, Senin.
Baca juga: Warga Kampar, Riau Terpaksa Panen Sawit di Tengah Banjir
"Untuk itu, orangtua kita minta untuk mengawasi anak-anaknya supaya nanti tidak terjadi korban jiwa, seperti hanyut atau tenggelam."
Selain itu, dia juga mengimbau korban banjir yang masih bertahan di rumah, untuk selalu waspada terhadap luapan Sungai Kampar.
Sebab, ketinggian banjir saat ini sedikit bertambah setelah lima pintu waduk PLTA Koto Panjang dibuka dengan ketinggian satu meter.