Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Fakta Kecelakaan Beruntun di Pasuruan, dari Rem Blong hingga Tujuh Tewas

Kompas.com - 23/12/2019, 15:10 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Diduga alami rem blong, truk trailer bermuatan alat berat tabrak sejumlah kendaraan di Jalan Raya Purwodadi, Desa Sentul, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan, Minggu (22/12/2019).

Kecelakaan beruntun tersebut melibatkan sekitar lima kendaraan dan satu alat berat muatan truk trailer.

Akibat peristiwa nahas itu, menyebabkan tujuh orang meninggal dan lima lainnya luka-luka.

Berikut ini fakta selengkapnya:

1. Diduga rem blong

Ilustrasi kecelakaan bus di jalan bebas hambatan. Sumber: Shutterstock Ilustrasi kecelakaan bus di jalan bebas hambatan. Sumber: Shutterstock

Kecelakaan beruntun yang terjadi di Jalan Raya Purwodadi, Desa Sentul, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan tersebut diduga karena truk trailer mengalami rem blong.

Akibatnya, truk tersebut tidak bisa mengendalikan lajunya dan menabrak kendaraan lain.

Kapolres Pasuruan AKBP Rofiq Ripto mengatakan, kecelakaan itu berawal dari kendaraan truk trailer yang melaju dari arah Malang menuju Surabaya.

"Dugaan awal kami sopir mengantuk. Tapi bisa jadi, karena rem blong. Makanya kami minta anggota dan tim Polda untuk olah TKP agar jelas apa penyebab kecelakaan ini," katanya dilansir dari Surya.co.id.

Baca juga: Kecelakaan Beruntun di Pasuruan, 7 Korban Tewas dan 5 Korban Luka

2. Tabrakan beruntun

IlustrasiShutterstock Ilustrasi

Truk yang diduga mengalami rem blong itu, menurut kesaksian warga terlihat oleng dan menabrak sejumlah kendaraan lain di depannya.

Warga bernama Toha mengatakan, truk trailer selain menabrak kendaraan di depannya juga sempat pindah jalur dan menabrak pagar pintu masuk Dusun Krajan.

"Katanya rem blong. Setelah tahu remnya blong, truk menabrak sepeda motor, dan mobil," katanya dikutip dari Surya.co.id.

Sementara itu, Kapolres Pasuruan AKBP Rofiq Ripto mengatakan, truk yang diduga mengalami rem blong itu awalnya menabrak sepeda motor Yamaha Mio dan mobil Suzuki Karimun di depannya.

Setelah itu, truk trailer yang tak kunjung berhenti juga melompati pembatas jalan. Sehingga menabrak sejumlah kendaraan yang berasal dari arah berlawanan.

Bahkan, alat berat muatan truk trailer itu juga terlepas dan menimpa mobil Daihatsu Ayla dan Daihatsu Sigra.

“Kendaraan trailer dari arah Malang menuju ke Surabaya oleng. Kemudian melompati pembatas jalan. Kemudian mengambil arah berlawanan, kemudian menabrak beberapa kendaraan,” katanya.

Baca juga: Kronologi Kecelakaan Beruntun di Pasuruan yang Tewaskan 7 Orang

3. Tujuh orang meninggal dan lima luka-luka

Ilustrasi kecelakaan.SHUTTERSTOCK Ilustrasi kecelakaan.

Kecelakaan beruntun yang terjadi di Jalan Raya Purwodadi, Desa Sentul, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan itu sedikitnya melibatkan lima unit kendaraan dan satu alat berat.

Akibat kejadian itu, tujuh orang meninggal dan lima lainnya mengalami luka-luka.

“Korbannya tujuh orang meninggal dunia, lima orang luka masih dirawat di rumah sakit,” kata Kapolres Pasuruan, AKBP Rofiq Ripto Himawan melalui sambungan telepon.

Ia menjelaskan, kecelakaan itu bermula saat truk trailer bermuatan alat berat dari arah Malang menuju Surabaya diduga mengalami rem blong. Sehingga kecelakaan beruntun tak terhindarkan.

Baca juga: Ini Penyebab Terjadinya Kecelakaan Beruntun di Pasuruan yang Tewaskan 7 Orang

4. Identitas korban tewas kecelakaan

Ilustrasi tewas.Shutterstock Ilustrasi tewas.

Dari informasi yang dihimpun Kompas.com, korban tewas akibat kecelakaan beruntun itu ada sebanyak tujuh orang.

Terdiri dari lima penumpang kendaraan Ayla, satu pengendara sepeda motor dan satu kondektur truk trailer.

Berikut daftarnya:

Jalil Ikrom, kondektur truk trailer

Gufron, warga Pejangkungan, Pasuruan

Nur Kholis, warga Plinggisan, Pasuruan

Abdul Mukti, warga Pohjentrek, Pasuruan

Lilik, warga Pohjentrek, Pasuruan

Luluk, warga Plinggisan, Pasuruan

Sohibatul Islamiyah, warga Pohjentrek, Pasuruan

Penulis: Andi Hartik|Editor : Ambaranie Nadia Kemala Movanita, Candra Setia Budi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com