Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menengok Pembuatan Ratusan Patung Yesus hingga Bunda Maria di Bantul, Ada yang Tingginya 180 Cm

Kompas.com - 23/12/2019, 14:14 WIB
Markus Yuwono,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Belasan pekerja tampak serius menyelesaikan patung berbagai ukuran di industri pembuatan patung rohani berbahan dasar fiber milik Fransiskus Asisi Tri Atmojo, di Desa Sumbermulyo, Kecamatan Bambanglipuro, Kabupaten Bantul, Yogyakarta, Jumat (20/12/2019) siang.

Meski panas terik, para pekerja tetap asyik dengan kegiatan masing-masing. Mereka tampak mencetak, mengecat, sampai mengemas patung yang akan dikirim ke berbagai pelosok negeri.

Saat Kompas.com  mengunjungi lokasi pembuatan patung, Tri Atmojo sedang tak ada di rumah.

Baca juga: 7 Kisah Pemelihara Ular di Sejumlah Daerah, dari Tidur Bersama hingga Tewas Saat Mandikan Ular

Namun, istri Tri, Brigita Dwi Sawitri, mengizinkan Kompas.com untuk melihat pembuatan patung religi umat Katolik dan Protestan yang berbahan dasar fiber di galeri malta jaya.

Lokasinya berada di bekas bangunan sekolah.

Sawitri menceritakan, ia bersama suami telah menggeluti usaha ini sejak tahun 1995.

Awalnya, dimulai dari pembuatan patung miniatur pesawat dan religi. Namun, sejak tahun 2006 fokus ke patung religi.

Pekerja menyelesaikan pembuatan patung rohani di industri pembuatan patung fiber milik Fransiskus Asisi Tri Atmojo, Desa Sumbermulyo, Kecamatan Bambanglipuro, Kabupaten Bantul, Yogyakarta Jumat (20/12/2019) siang.KOMPAS.com/MARKUS YUWONO Pekerja menyelesaikan pembuatan patung rohani di industri pembuatan patung fiber milik Fransiskus Asisi Tri Atmojo, Desa Sumbermulyo, Kecamatan Bambanglipuro, Kabupaten Bantul, Yogyakarta Jumat (20/12/2019) siang.
Ratusan patung mulai Keluarga Kudus (Yesus, Maria, dan Yusuf), Salip Yesus, malaikat, gembala, hingga hewan-hewan seperti unta dan domba diproduksi di galerinya.

"Dulu bikin miniatur pesawat sebelum gempa. Dulu belum menikah dengan saya memulai usaha," Kata Sawitri, di kantornya, Jumat. 

"Talenta di religi, ya sudah. (Miniatur) pesawat proses buatnya lama, bathine ra okeh (untungnya tidak banyak)," ujar dia.

Awalnya, usaha yang diberi nama Malta Jaya ini hanya memperkejakan 30-an orang. Namun, seiring berjalannya waktu, Sawitri dan suaminya memperkerjakan sekitar 70 orang yang berasal dari warga sekitar dan juga warga luar daerah. 

Direktur Pemasaran Malta Jaya, Mahmudi menambahkan, pihaknya mengajak warga sekitar untuk menjadi pekerja.

Pekerja menyelesaikan pembuatan patung rohani di industri pembuatan patung fiber milik Fransiskus Asisi Tri Atmojo, Desa Sumbermulyo, Kecamatan Bambanglipuro, Kabupaten Bantul, Yogyakarta Jumat (20/12/2019) siang.KOMPAS.com/MARKUS YUWONO Pekerja menyelesaikan pembuatan patung rohani di industri pembuatan patung fiber milik Fransiskus Asisi Tri Atmojo, Desa Sumbermulyo, Kecamatan Bambanglipuro, Kabupaten Bantul, Yogyakarta Jumat (20/12/2019) siang.
Mereka bisa bekerja sesuai keinginan, dari borongan atau harian.

"Kalau harian ada 14 orang. Yang lain borongan, ada yang dibawa ke rumah. Ada warga Gunungkidul yang kerja borongan dibawa ke rumah," ucap dia. 

Dijelaskannya, para pekerja ini setiap hari memproduksi patung berbahan fiber berbagai ukuran.

Untuk pesanan menjelang Natal, tak banyak berubah dibandingkan hari biasa.

Untuk pesanan luar pulau Jawa, pesanan sudah masuk sejak Juni lalu, bahkan ada sejak April yang akan dipakai bulan Desember serta Januari. 

Patung

Untuk ukuran patung yang dibuat di galeri ini beragam. Mulai dari 10 sentimeter, 15 sentimeter, 20 sentimeter, 25 sentimeter, 40 sentimeter, dan 60 sentimeter.

Baca juga: Kisah Nenek di Karawang yang Terharu Rumahnya Diperbaiki

Penjualan dominan ke Indonesia wilayah timur.

"Sebenarnya penjualan merata. Memang, kebanyakan (pembeli) dari dari wilayah timur, seperti Manado, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Papua. Kalau Jakarta sudah kalah sama yang online," ucap dia. 

Pekerja menyelesaikan pembuatan patung rohani di industri pembuatan patung fiber milik Fransiskus Asisi Tri Atmojo, Desa Sumbermulyo, Kecamatan Bambanglipuro, Kabupaten Bantul, Yogyakarta Jumat (20/12/2019) siang.KOMPAS.com/MARKUS YUWONO Pekerja menyelesaikan pembuatan patung rohani di industri pembuatan patung fiber milik Fransiskus Asisi Tri Atmojo, Desa Sumbermulyo, Kecamatan Bambanglipuro, Kabupaten Bantul, Yogyakarta Jumat (20/12/2019) siang.
"Kalau kita menggunakan email, pesanan sistemnya ready stok. (Pesanan) minim satu paket ada 13 patung, minim itu paling simple. Isinya tiga raja, angel, hewan-hewan sama gembala. Ada yang 14, 18, tergantung ukuran," ucap Mahmudi. 

Menurut Mahmudi, biasanya pembeli di kota besar merupakan pemilik toko besar.

Mereka lantas mengirimkan ke toko kecil. banyak memesan patung salib untuk dijual harian.

Sementara, patung Natal baru ramai pesanan jelang akhir tahun.

Pekerja menyelesaikan pembuatan patung rohani di industri pembuatan patung fiber milik Fransiskus Asisi Tri Atmojo, Desa Sumbermulyo, Kecamatan Bambanglipuro, Kabupaten Bantul, Yogyakarta Jumat (20/12/2019) siang.KOMPAS.com/MARKUS YUWONO Pekerja menyelesaikan pembuatan patung rohani di industri pembuatan patung fiber milik Fransiskus Asisi Tri Atmojo, Desa Sumbermulyo, Kecamatan Bambanglipuro, Kabupaten Bantul, Yogyakarta Jumat (20/12/2019) siang.
Harganya pun beragam, paling murah Rp 145.000 untuk ukuran kecil dan paling mahal Rp 3,9 juta.  

Pihaknya berencana membuat replika patung seukuran manusia dengan tinggi 180 sentimeter.

"Kami sudah punya cetakannya, tapi (pengerjaan) belum selesai semua," ucap Mahmudi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com