Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menengok Pembuatan Ratusan Patung Yesus hingga Bunda Maria di Bantul, Ada yang Tingginya 180 Cm

Kompas.com - 23/12/2019, 14:14 WIB
Markus Yuwono,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

Untuk pesanan menjelang Natal, tak banyak berubah dibandingkan hari biasa.

Untuk pesanan luar pulau Jawa, pesanan sudah masuk sejak Juni lalu, bahkan ada sejak April yang akan dipakai bulan Desember serta Januari. 

Patung

Untuk ukuran patung yang dibuat di galeri ini beragam. Mulai dari 10 sentimeter, 15 sentimeter, 20 sentimeter, 25 sentimeter, 40 sentimeter, dan 60 sentimeter.

Baca juga: Kisah Nenek di Karawang yang Terharu Rumahnya Diperbaiki

Penjualan dominan ke Indonesia wilayah timur.

"Sebenarnya penjualan merata. Memang, kebanyakan (pembeli) dari dari wilayah timur, seperti Manado, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Papua. Kalau Jakarta sudah kalah sama yang online," ucap dia. 

"Kalau kita menggunakan email, pesanan sistemnya ready stok. (Pesanan) minim satu paket ada 13 patung, minim itu paling simple. Isinya tiga raja, angel, hewan-hewan sama gembala. Ada yang 14, 18, tergantung ukuran," ucap Mahmudi. 

Menurut Mahmudi, biasanya pembeli di kota besar merupakan pemilik toko besar.

Mereka lantas mengirimkan ke toko kecil. banyak memesan patung salib untuk dijual harian.

Sementara, patung Natal baru ramai pesanan jelang akhir tahun.

Pekerja menyelesaikan pembuatan patung rohani di industri pembuatan patung fiber milik Fransiskus Asisi Tri Atmojo, Desa Sumbermulyo, Kecamatan Bambanglipuro, Kabupaten Bantul, Yogyakarta Jumat (20/12/2019) siang.KOMPAS.com/MARKUS YUWONO Pekerja menyelesaikan pembuatan patung rohani di industri pembuatan patung fiber milik Fransiskus Asisi Tri Atmojo, Desa Sumbermulyo, Kecamatan Bambanglipuro, Kabupaten Bantul, Yogyakarta Jumat (20/12/2019) siang.
Harganya pun beragam, paling murah Rp 145.000 untuk ukuran kecil dan paling mahal Rp 3,9 juta.  

Pihaknya berencana membuat replika patung seukuran manusia dengan tinggi 180 sentimeter.

"Kami sudah punya cetakannya, tapi (pengerjaan) belum selesai semua," ucap Mahmudi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com