Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjalanan Gibran Menuju Pilkada Solo: Ogah Masuk Politik, Ketemu Megawati hingga Tunggu Hak Prerogatif PDI-P

Kompas.com - 23/12/2019, 08:11 WIB
Pythag Kurniati

Editor


KOMPAS.com- Juli 2019 lalu, nama putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka untuk kali pertama mencuat di dunia politik.

Namanya disebut-sebut dalam sebuah survei yang digelar oleh Laboratorium Kebijakan Publik Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Solo.

Gibran disebut memiliki kans cukup besar menggantikan sosok FX Hadi Rudyatmo memimpin Solo di tahun 2020.

Sempat kukuh tidak akan terjun ke politik, suami Selvi Ananda tersebut kini mantap mendaftarkan diri menjadi bakal calon wali kota Solo melalui PDI-P.

Tahapan demi tahapan ia lalui. Kini nama Gibran masuk dalam daftar 179 kader bakal calon kepala daerah PDI-P yang telah mengikuti fit and proper test di Kantor DPD PDI-P Jawa Tengah.

Gibran saat ini tengah menghitung hari menanti pengumuman rekomendasi DPP yang rencananya diumumkan saat HUT PDI-P, 10 Januari 2020 mendatang. Berikut catatan perjalanan politik Gibran yang dihimpun Kompas.com:

Baca juga: Pilkada Solo 2020, PDI-P Bakal Uji Loyalitas Gibran dan Achmad Purnomo

Survei Unisri muncul, saat itu Gibran kukuh jadi pebisnis

Putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka.KOMPAS.com/LABIB ZAMANI Putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka.

Juli 2019, Laboratorium Kebijakan Publik Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Surakarta melakukan survei mengenai popularitas dan elektabilitas tokoh-tokoh dalam Pilkada Solo 2020.

Survei yang melibatkan 766 responden itu dilakukan dengan teknik random sampling di 96 titik lokasi di Kota Solo.

Berdasarkan hasil survei Unisri, nama putra sulung Jokowi itu termasuk paling populer dengan perolehan 90 persen suara.

Disusul kemudian nama Achmad Purnomo, politikus PDI-P yang saat ini menjabat sebagai wakil wali kota Solo.

Sedangkan dari sisi akseptabilitas dan elektabilitas, Achmad Purnomo berada di urutan pertama dengan persentase 83 persen dan 38 persen.

Nama Gibran menyusul di bawahnya dengan perolehan 61 persen untuk akseptabilitas dan 12 persen untuk elektabilitas.

Gibran memberikan apresiasi terhadap hasil survei. Namun saat itu, di hadapan wartawan ia menyebut, masih kukuh menjalankan peran sebagai seorang pebisnis.

"Saya dan Kaesang masih melakukan aktivitas yang saya lakoni seperti biasa. Jadi masih fokus bisnis. Masih fokus ekspansi bisnis," katanya, Sabtu (17/7/2019).

Mengaku silaturahmi ke Wali Kota Solo, tapi tanya mekanisme pencalonan

Ketua DPC PDI Perjuangan Solo, FX Hadi Rudyatmo (kiri) dan Gibran Rakabuming Raka dalam sebuah acara di Solo, Jateng. BBC News Indonesia/Fajar Sodiq Ketua DPC PDI Perjuangan Solo, FX Hadi Rudyatmo (kiri) dan Gibran Rakabuming Raka dalam sebuah acara di Solo, Jateng.

Publik sempat dikejutkan dengan kemunculan Gibran menemui Ketua DPC PDI-P Solo yang juga merupakan Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo, 18 September 2019 lalu.

Mengenakan kemeja, Gibran datang ke rumah dinas Wali Kota Solo Lodji Gandrung.

Saat itu ia mengaku, hanya ingin bersilaturahmi.

Berbeda dengan keterangan Gibran, Rudy mengatakan kedatangan Gibran adalah untuk menanyakan mekanisme pencalonan wali kota Solo melalui PDI-P.

"Cuma nanya-nanya biasa tentang bagaimana mekanisme pencalonan dan sebagainya. Ya saya beri paparan," kata Rudy, Kamis (18/9/2019).

Rudy saat itu menjawab, Kartu Tanda Anggota (KTA) PDI-P menjadi syarat mutlak untuk mendaftarkan diri menjadi bakal calon wali kota Solo 2020.

Baca juga: Gibran Resmi Daftar Kader PDI-P, Tanyakan Formulir Pendaftaran Calon Wali Kota

Demi pencalonan, jadi kader PDI-P

Putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka (tengah) menyerahkan berkas pendaftaran anggota PDI Perjuangan di kantor DPC PDI Perjuangan, Solo, Jawa Tengah, Senin (23/9/2019). Gibran Rakabuming Raka daftar menjadi kader PDI Perjuangan sebagai syarat untuk maju sebagai bakal calon Wali Kota Solo pada Pilkada tahun 2020 mendatang. ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha/wsj.MOHAMMAD AYUDHA Putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka (tengah) menyerahkan berkas pendaftaran anggota PDI Perjuangan di kantor DPC PDI Perjuangan, Solo, Jawa Tengah, Senin (23/9/2019). Gibran Rakabuming Raka daftar menjadi kader PDI Perjuangan sebagai syarat untuk maju sebagai bakal calon Wali Kota Solo pada Pilkada tahun 2020 mendatang. ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha/wsj.

Kurang dari sepekan setelah pertemuannya dengan Rudy, Gibran mendatangi Kantor DPC PDI-P di kawasan Brengosan, Solo.

Ia mantap mendaftarkan diri sebagai kader partai berlambang banteng moncong putih itu. Gibran diterima oleh Ketua Pengurus Anak Cabang PDI-P Banjarsari Joko Santoso.

Pada hari itu juga Gibran menerima Kartu Tanda Anggota (KTA) partai PDI-P.

Tak hanya mendaftar menjadi anggota, Gibran juga menanyakan mengenai formulir pencalonan wali kota.

Baca juga: 5 Hal Menarik Seputar Pendaftaran Gibran Sebagai Bakal Calon Wali Kota Solo

Pintu PDI-P Solo tertutup bagi Gibran

Putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka bersama Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo di rumah dinas Loji Gandrung Jalan Slamet Riyadi Solo, Jawa Tengah, Rabu (18/9/2019).KOMPAS.com/LABIB ZAMANI Putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka bersama Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo di rumah dinas Loji Gandrung Jalan Slamet Riyadi Solo, Jawa Tengah, Rabu (18/9/2019).

Meski telah mendaftar sebagai kader, DPC PDI-P Solo menutup pintu bagi Gibran.

Sebab mengacu Peraturan Partai (PP) Nomor 24 Tahun 2017 partai yang mendapatkan lebih dari 25 persen suara dapat melakukan penjaringan calon wali kota dan wakil wali kota secara tertutup.

PDI-P Solo telah menerima usulan nama dari pengurus anak ranting, ranting dan PAC.

Nama Achmad Purnomo dan Teguh Prakosa muncul dalam proses penjaringan itu. Keduanya ditunjuk oleh PDI-P Solo dalam ajang Pilkada Solo 2020.

Seperti diketahui, Achmad Purnomo saat ini masih menjabat sebagai wakil wali kota Solo. Sedangkan Teguh prakosa merupakan anggota DPRD Kota Solo.

“Sudah tidak ada kesempatan (bagi Gibran). Kita tidak buka pendaftaran, kita penugasan dan itu aspirasi anak ranting sampai PAC, kok,”ungkap Rudy saat itu.

Baca juga: Ganjar: Sebelum Daftar ke PDI-P Jateng, Gibran Harus Ngobrol dengan Rudy

Wacana independen

Putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka seusai mengambil hasil rapor anak pertamanya, Jan Ethes Srinarendra di Solo, Jawa Tengah, Selasa (17/12/2019).KOMPAS.com/LABIB ZAMANI Putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka seusai mengambil hasil rapor anak pertamanya, Jan Ethes Srinarendra di Solo, Jawa Tengah, Selasa (17/12/2019).

Setelah DPC PDI-P Solo 'menolak' Gibran, wacana maju melalui Pilkada Solo secara independen pun bermunculan.

Mengacu peraturan, syarat utama Gibran maju melalui jalur independen adalah mengumpulkan 8,5 persen suara atau setara dengan 35 ribu suara.

Jumlah tersebut dihitung dari jumlah DPT Kota Solo sebanyak 421.999 pemilih.

Oktober 2019, Rudy mengeluarkan pernyataan tegas. Gibran akan diberhentikan dari PDI-P jika ia memutuskan maju Pilkada Solo melalui jalur independen.

Pada bulan yang sama, Gibran menjawab pernyataan Rudy. Ia memastikan tidak akan maju melalui jalur independen.

"Saya tidak pernah bilang di mana pun, pada siapa pun kalau saya maju jalur independen," kata Gibran saat itu.

Kalimat Gibran seolah menghentikan bola wacana calon independen yang tadinya ramai digulirkan.

Pada hari yang sama saat pernyataan itu dibuat, Gibran memberi sinyal, ia memiliki kesempatan mendaftar melalui DPD maupun DPP.

Baca juga: Daftar Calon Wali Kota Solo, Gibran: Keluarga Besar Sudah Merestui

Menemui Megawati

Gibran Rakabuming Raka saat tiba di kediaman Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (24/10/2019).KOMPAS.com/Deti Mega Purnamasari Gibran Rakabuming Raka saat tiba di kediaman Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (24/10/2019).

Seolah ingin membuktikan keseriusannya, Gibran menemui Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri di kediamannya, Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat.

Pertemuan pada Kamis (24/10/2019) itu berlangsung kurang lebih selama satu jam.

Gibran mengaku, pertemuannya dengan Megawati karena ia telah resmi menjadi kader PDI-P. Sehingga sudah sewajarnya ia bersilaturahmi dengan petinggi partai itu.

"Siang ini saya berkesempatan untuk sowan, silaturahmi ke Bu Mega. Jadi kalau di Solo saya sudah ambil KTA PDI-P sudah sewajarnya saya sowan dan silaturahmi ke senior-senior, petinggi-petinggi PDIP. Kalau di Solo, saya sudah sowan ke Pak Rudy, beberapa senior PDI-P dan hari ini ke Bu Mega," kata Gibran.

Pertemuan Gibran dan Megawati dianggap hal yang wajar oleh Rudy. "Siapa saja yang ingin ketemu Bu Mega ya silakan," kata Rudy.

Usai pertemuannya dengan Megawati, Gibran diminta membaca empat buku oleh Ketum PDI-P tersebut. Salah satunya berjudul Indonesia Menggugat.

Baca juga: Temui Megawati, Gibran Tegas Tak Maju Lewat Independen hingga Diminta Baca Buku Bung Karno

Mendaftar melalui DPD PDI-P Jateng di Semarang

Gibran Rakabuming Raka beorasi di atas panggung di halaman kantor DPD PDIP Jawa Tengah, Panti Marhaen, usai dirinya resmi mendaftar sebagai bakal calon wali kota Solo untuk periode 2020-2025, Kamis (12/12/2019).KOMPAS.com/RISKA FARASONALIA Gibran Rakabuming Raka beorasi di atas panggung di halaman kantor DPD PDIP Jawa Tengah, Panti Marhaen, usai dirinya resmi mendaftar sebagai bakal calon wali kota Solo untuk periode 2020-2025, Kamis (12/12/2019).

Gibran memastikan langkahnya maju di Pilkada Solo 2020 semakin dekat. Ia mendaftar sebagai bakal calon wali kota Solo di DPD PDI-P Jawa Tengah di Semarang.

Ayah Jan Ethes Sri Narendra tersebut mendaftar pada Kamis (12/12/2019), diantar oleh ratusan relawan dengan 20 bus. Gibran mengaku telah mengantongi restu dari anggota keluarganya.

“Sudah minta doa restu. Paling pertama bapak sama eyang sudah, sama ibu sudah, istri, mertua semuanya sudah. Keluarga besar sudah merestui semua,”katanya.

Jokowi pun memberi pesan khusus bagi putra sulungnya tersebut. Gibran diminta mengikuti mekanisme dan tidak menggunakan cara curang.

“Pesan bapak harus melalui proses. Jadi, semua proses harus dilalui jangan ada jalan pintas. Semua mekanisme partai harus dilakukan, tidak ada yang namanya jalan pintas,” terangnya.

Sedianya, ia ingin menemui Rudy sesaat sebelum mendaftar. Namun, kata Gibran, lantaran kesibukan Rudy ia gagal menemuinya.

"Orang pertama yang saya temui sebelum datang kemari tentu saja Pak Rudy. Tapi berhubung ada kesibukan di luar kantor, saya tidak sempat bertemu beliau," ujar Gibran di Semarang.

Tapi Gibran mengeklaim telah mendapatkan restu Rudy sebelum mendaftar ke Semarang.

Baca juga: Gagal Temui Sesaat Sebelum Daftar Pilkada Solo, Gibran: Pak Rudy Ada Kesibukan

Jalani fit and proper test


Gibran menjadi satu dari 179 kader PDI-P yang telah mendaftarkan diri sebagai bakal calon kepala daerah di Jateng.

Gibran menjalani fit and proper test pada Sabtu (21/12/2019) di Kantor PDI-P Jateng, Semarang.

Panitia fit and proper test Andang Wahyu Triyanto menuturkan, Gibran diberikan lebih dari 15 pertanyaan.

"Cuma dari dalam pertanyaan ini berkembang tergantung bagaimana respons Mas Gibran," katanya.

Beberapa poin yang ditanyakan antara lain potensi, pemikiran, strategi, kesiapan psikologi, dan berbagai kesiapan dalam Pilkada.

Baca juga: Gibran Ditanya 15 Pertanyaan Saat Ikut Fit and Proper Test Pilkada Solo

Menghitung hari, menanti rekomendasi

Putra Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka (tengah) didampingi Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto (kiri) menjawab pertanyaan wartawan seusai melakukan pertemuan tertutup dengan Ketum PDI-P Megawati Soekarnoputri di kediaman Megawati di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta, Kamis (24/10/2019). Pertemuan tersebut membahas pencalonan dirinya sebagai bakal calon wali kota Solo. Aprillio Akbar Putra Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka (tengah) didampingi Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto (kiri) menjawab pertanyaan wartawan seusai melakukan pertemuan tertutup dengan Ketum PDI-P Megawati Soekarnoputri di kediaman Megawati di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta, Kamis (24/10/2019). Pertemuan tersebut membahas pencalonan dirinya sebagai bakal calon wali kota Solo.

Majunya Gibran sebagai bakal calon wali kota Solo melalui DPD PDI-P sempat menuai tanda tanya dari berbagai pihak.

Sebab dalam aturan, menjadi kader atau anggota partai selama tiga tahun berturut-turut merupakan syarat bakal calon kepala daerah dapat diusung oleh PDI-P.

Sementara, Gibran baru resmi terdaftar sebagai anggota pada September 2019. Artinya, ia tidak memenuhi syarat tersebut.

Meski demikian, Ketua DPD PDI-P Bidang Politik dan Keamanan Puan Maharani memberi sinyal, Gibran masih bisa dicalonkan.

"Ada mekanisme yang harus diikuti dan juga DPP partai mempunyai hak prerogatif memilih siapa calon yang akan diputuskan (maju Pilkada)," kata Puan, Rabu (18/12/2019).

Saat ini, Gibran masih menghitung hari, menanti rekomendasi yang rencananya akan diumumkan pada HUT PDI-P, 10 Januari 2020 mendatang.

Sumber: KOMPAS.com- (Penulis: Riska Farasonalia, Deti Mega Purnamasari, Labib Zamani | Editor: Icha Rastika, Farid Assifa, Rachmawati, Pythag Kurniati, Dony Aprian, Jessi Carina, David Oliver Purba)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com