Sabtu (21/12/2019), bentrokan diselesaikan secara damai di Markas Komando 734/SNS. Personel yang terlibat bentrok saling minta maaf dan berpelukan.
Warga Desa Batu Belubang, Arfan (49) dan anaknya Raffi (22) ditusuk oleh seseorang, Sabtu (21/12/2019).
Pelaku penusukan diduga merupakan warga Selapan yang tinggal di Desa Batu Belubang.
Buntut kejadian itu, 140 warga Selapan yang tinggal di Desa Batu Belubang diungsikan ke Mapolres Pangkal Pinang, Sabtu (21/12/2019).
Kapolres Pangkal Pinang AKBP Imam Risdiono mengatakan, kesepakatan tersebut merupakan hasil musyawarah perangkat desa setempat.
"Memang sudah ada kesepakatan dengan warga, kalau ada warga Selapan mengganggu apalagi tadi ada penusukan, konsekuensinya ya harus meninggalkan Desa Batu Belubang," katanya.
Banyak warga mengaku tidak mengerti duduk perkara mengapa mereka tiba-tiba dievakuasi.
Seorang warga yang diungsikan, Merlin mengaku diminta keluar dari kamar kontrakan tiba-tiba.
"Tidak tahu kasus itu, Pak. Tahunya sudah ramai, kami disuruh pindah," ujarnya.
140 orang tersebut dievakuasi menggunakan truk Brimob, termasuk anak-anak dan balita.
Baca juga: Buntut Insiden Penusukan Bapak dan Anak, Puluhan Warga Selapan Dievakuasi
Seorang bayi laki-laki ditemukan tewas tengkurap di tumpukan baju milik siswi pondok pesantren di Kecamatan Plaosan, Magetan.
Bayi pertama ditemukan oleh AS. Saat hendak mencuci baju, AS melihat ember baju kotor milik rekannya AF di depan pintu kamar mandi.
Setahu AS, rekannya AF sedang sakit. Sehingga ia berniat mencucikan baju AF.