Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Kemunculan Puluhan Ekor Ular Kobra di Cianjur

Kompas.com - 22/12/2019, 15:23 WIB
Firman Taufiqurrahman,
Krisiandi

Tim Redaksi

CIANJUR, KOMPAS.com - Warga Kampung Pasir Loa RT 003/002, Desa Mekarwangi, Kecamatan Haurwangi, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, dikejutkan dengan kemunculan puluhan ekor ular kobra.

Teror reptil berbisa itu sudah berlangsung sejak dua pekan terakhir.

Khoerul Naim (25), warga setempat menuturkan, awal temuan ular kobra di kampungnya itu diawali dengan kemunculan seekor ular kobra sepanjang 1,5 meter.

Baca juga: Jangan Panik, Ini yang Harus Dilakukan Jika Bertemu Ular Kobra

"Muncul di depan rumah saya. Lalu ditangkap dan langsung dimatiin karena takut," kata Naim kepada Kompas.com, Minggu (22/12/2019).

Sejak itu, satu persatu anakan ular kobra bermunculan di teras dan pekarangan rumahnya, termasuk di rumah-rumah tetangga. 

"Sehari bisa dapat dua hingga empat ekor. Sampai sekarang dihitung-hitung sudah ada 21 ular kobra yang ditemukan," ucapnya.

Sebelumnya, ia dan warga menangkap ular-ular tersebut dengan cara dipukul dibagian kepala menggunakan balok kayu atau batu hingga mati. Namun, Naim baru tahu jika cara tersebut bisa membahayakan.

“Karena bisanya bisa muncrat ke mana-mana, katanya. Karena itu, saya coba tangkap hidup-hidup, dapat empat ekor,” ujar dia.

Naim mengaku, tidak tahu persis dari mana asal ular kobra tersebut. Namun, ditenggarai sarangnya berada di sekitar pekarangan rumah, karena selalu muncul di teras dan di depan pintu rumah.

Baca juga: Mengapa Ular Kobra Masuk ke Permukiman dan Rumah Warga?

"Kalau lagi ramai orang, ular tidak pernah muncul. Tapi kalau sudah sepi, seperti selepas Magrib dan pagi-pagi, tiba-tiba sudah ada di depan pintu, seperti mau masuk ke dalam rumah,” ucapnya.

Ia dan warga pun beramai-ramai mencari keberadaan sarang binatang melata tersebut, hingga akhirnya ditemukan di bawah tumpukan genteng di samping salah satu rumah warga, Sabtu (21/12/2019).

“Benar dugaan saya, sarangnya ada di sekitaran rumah saya, di samping rumah tetangga. Sudah dibakar, dari pihak polisi dan TNI juga ada. Di sarang itu ada satu ekor lagi,” sebut Naim.

Ia dan warga mengaku sedikit lega dengan penemuan sarang ular kobra tersebut. Namun, masih khawatir karena satu induknya belum ditemukan.

"Biasanya kan sepasang. Baru ketemu yang besarnya satu. Kita lagi cari yang satunya lagi, takutnya itu induk betinanya dan bertelur lagi," ujar dia.

Baca juga: Ini Dua Jenis Ular Kobra yang Ada di Indonesia

Terpisah, Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Irfan Sofyan mengimbau masyarakat agar senantiasa berhati-hati jika menemukan ular kobra.

Pihaknya pun mengingatkan masyarakat agar tidak gegabah saat berusaha menangkap ular jenis berbisa itu.

"Jika dirasa membahayakan sebaiknya lapor pihak berwenang, bisa langsung hubungi petugas damkar setempat,” kata Irfan saat dihubungi Kompas.com.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com