KOMPAS.com - Selama sepekan terakhir, temuan ular kobra meningkat di sejumlah daerah, termasuk Jakarta. Sebut saja, di Cianjur, Gowa, Sukoharjo, Jember, Ngawi, hingga Tasikmalaya.
Munculnya hewan berbisa tersebut sampai menimbulkan korban jiwa. Di Gowa, 4 orang tewas karena gigitan ular kobra.
Banyaknya temuan ular kobra itu ditengarai karena musim hujan telah tiba pada Desember 2019. Pada musim hujan bulan ini, telur ular kobra mencapai tahap menetas dengan sempurna.
"Biasa September itu sudah mulai hujan, otomatis si telur ini sudah membusuk duluan. Tapi, karena ini kemarau panjang, Desember kita hujan, jadi ular menetas sempurna," kata Igor dari komunitas Taman Belajar Ular Indonesia di Taman Wisata Alam Angke Kapuk, Jakarta Utara, Kamis (19/12/2019).
Berikut 6 berita penemuan kobra di sejumlah wilayah di Tanah Air:
Warga di Kampung Pasir Loa RT 003/002, Desa Mekarwangi, Kecamatan Haurwangi, Cianjur, Jawa Barat digegerkan dengan penemuan belasan anakan ular kobra.
Anak ular kobra itu banyak ditemukan setelah warga menemukan ular kobra yang diduga induknya sepanjang 1,5 meter. Warga akhirnya membunuhnya.
Salah seorang warga, Khoirul Naim (25), mengatakan, anak ular kobra sering ditemukan di teras dan depan pintu rumahnya. Ia pun curiga, lokasi rumahnya merupakan sarang dari ular kobra.
“Kami jadinya khawatir juga karena ukurannya masih kecil-kecil, takut dijadikan mainan sama anak-anak. Apalagi baru dapat induknya satu," kata dia, Jumat (20/12/2019).
Hingga saat ini, lanjut dia, sudah ada 17 ekor ular kobra yang ditemukan warga di Kampung Pasir Loa.
Baca selengkapnya: Teror Ular Kobra di Cianjur, 17 Ekor Ditangkap
Kasus munculnya ular kobra juga terjadi di Desa Mamampang, Kecamatan Tombolopao, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Empat warga dikabarkan tewas setelah digigit oleh ular kobra.
Korban yang terkena gigitan ular kobra itu seketika merasakan panas tinggi dan susah bernapas.