Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Penyu yang Mati Dekat PLTU Dibawa ke Kantor Gubernur Bengkulu

Kompas.com - 20/12/2019, 20:06 WIB
Firmansyah,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BENGKULU, KOMPAS.com - Sejumlah mahasiswa Bengkulu membawa bangkai empat ekor penyu yang ditemukan mati di Pantai Teluk Sepang, Kota Bengkulu, ke kantor Gubernur Bengkulu, Jumat (20/12/2019).

Dengan ditemukannya empat bangkai ini, maka sudah ada 19 penyu yang mati di dekat lokasi pembuangan air bahang Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Teluk Sepang.

"Kami bawa ke kantor gubernur untuk mempertanyakan apa penyebab banyak sekali penyu yang mati akhir-akhir ini di sekitar PLTU itu," kata salah, Hadi Pratama salah seorang mahasiswa.

Namun, saat penyerahan Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah tidak ada di kantornya. Mahasiswa hanya ditemui Asisten II Setda Provinsi Bengkulu, Yuliswani.

"Gubernur sedang di Jakarta, diwakili oleh ibu asisten. Ibu asisten tidak tahu apa yang harus dilakukan untuk menghentikan kematian penyu secara mendadak ini," jelas Hadi.

Baca juga: Penyu Terdampar Terlilit Jaring dan Berlumur Minyak Hitam di Pantai Lagoi Bintan

Mahasiswa meminta gubernur untuk menghentikan sementara uji coba PLTU Teluk Sepang selama satu bulan saja.

Hal ini untuk melihat apakah dalam rentang waktu sejak PLTU dihentikan masih ditemukan penyu yang mati.

Dalam beberapa bulan terakhir publik Bengkulu dikagetkan matinya penyu di sekitar Pantai Teluk Sepang, Kota Bengkulu.

Baca juga: 10 Penyu Mati Misterius, PT Tenaga Listrik Bengkulu: Air Limbah PLTU Tak Mematikan

Hingga kini belum ada penjelasan resmi dari pemerintah soal penyebab matinya sejumlah penyu itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com