Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jembatan Solok Selatan Ambruk akibat Banjir, Pemkab Lobi Perbaikan ke Kementerian PUPR

Kompas.com - 20/12/2019, 18:00 WIB
Perdana Putra,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PADANG, KOMPAS.com - Lambannya perbaikan jembatan Sungai Pangkua, Solok Selatan, Sumatera Barat, yang ambruk akibat banjir membuat anggota DPR RI asal Sumbar, Andre Rosiade, berjanji memfasilitasi Pemerintah Kabupaten Solok Selatan ke Kementerian PUPR.

"Jembatan ini ambruk sejak 24 November lalu, namun sampai sekarang belum juga diperbaiki. Bahkan jembatan darurat juga belum dibangun," kata Andre kepada Kompas.com, Jumat (20/12/2019) di Padang.

Andre mengatakan, pihaknya sudah meninjau kondisi jembatan yang merupakan akses utama masyarakat di Pakan Rabaa, Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh.

"Jembatannya sudah ambruk dan patah jatuh ke dasar sungai. Ini harus segera diperbaiki karena ada 6.000 warga yang terdampak dan 1.600 di antaranya pelajar," kata politisi Partai Gerindra itu.

Andre mengatakan, pihaknya sudah bertemu dengan Bupati Solok Selatan Muzni Zakaria untuk memfasilitasi Pemkab meminta bantuan ke Kementerian PUPR.

Baca juga: Ambruk Diterjang Banjir, Jembatan Sungai Pangkua Belum Diperbaiki

Anggaran perbaikan Rp 15 miliar

"Kata Pak Bupati anggaran perbaikan jembatan itu mencapai angka Rp 15 miliar. Saya akan minta bantu Pak Menteri PUPR untuk segera memperbaikinya," kata Andre.

Selain jembatan Sungai Pangkua, masih ada penanganan bencana yang harus segera dilakukan, yaitu memindahkan muara Sungai Batang Suliki atau melakukan pengedaman.

Selain itu, juga masalah rumah hunian sementara bagi korban bencana yang rumahnya hancur dan tidak bisa dihuni lagi.

"Kita minta Pak Bupati segera membuat proposalnya dangan mengajukannya ke Kementerian. Saya akan kawal," kata Andre.

Sebelumnya Bupati Solok Selatan Muzni Zakaria mengatakan, jembatan Sungai Pangkua tersebut ambruk akibat banjir pada 22 November lalu.

Kemudian, kondisi jembatan semakin parah karena kembali diterpa banjir pada 24 November.

"Nah, pada saat banjir 13 Desember. Jembatan ini benar-benar ambruk dan patah ke dasar sungai," kata Muzni.

Selain itu, banjir pada 13 Desember itu juga membuat fondasi jembatan darurat yang akan dibangun menjadi hancur.

"Sekarang dibangun lagi. Mudah-mudahan jembatan darurat bantuan dari Balai Jembatan dan PU Sumbar itu bisa menjadi pemecah persoalan transportasi masyarakat sementara," kata Muzni.

Baca juga: Jembatan Sungai Pangkua Ambruk Diterjang Banjir, Akses Jalan Terputus

Warga terkena dampaknya

Saat ini, warga terpaksa jalan memutar sepanjang 10 kilometer dari Balun untuk bisa mencapai daerah Pakan Rabaa.

Sementara untuk pemindahan muara Sungai Batang Suliki memang menjadi prioritas karena jika hujan deras mengakibatkan air sungai meluap dan membanjiri rumah warga.

"Alternatifnya jika tidak dipindahkan muara sungai, bisa juga dilakukan pengedaman," kata Muzni.

Selanjutnya, soal rumah hunian sementara saat ini ada 18 kepala keluarga yang rumahnya hancur dan terpaksa direlokasi ke rumah yang disewa Pemkab.

"Mereka disewakan rumah hingga 6 bulan ke depan. Setelah itu, kita berharap pindah ke rumah hunian sementara. Soal tanah sudah ada, persoalannya tinggal pembangunannya saja lagi," kata Muzni.

Baca juga: Banjir Solok Selatan, 6.000 Warga Memutar Jalan 10 Km Akibat Jembatan Ambruk

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com