Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lapak PKL di Cicadas, Bandung, Kini Tak Lagi Gelap dan Sempit

Kompas.com - 20/12/2019, 17:52 WIB
Putra Prima Perdana,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Bandung selesai menata kawasan berjualan pedagang kaki lima (PKL) di Cicadas. Kini lapak PKL itu tidak lagi sempit dan gelap. 

Sebelum ditata, trotoar di sepanjang Cicadas yang memiliki lebar 5 meter susah untuk dilewati pejalan kaki karena termakan lapak jualan PKL.

Selain itu, kondisi trotoar juga gelap bak lorong gua, lantaran PKL membuat atap dari terpal di atas lapaknya.

Kini, sebanyak 602 pedagang sudah menempati 542 unit tenda tempat berjualan yang terbuat dari besi.

Meski masih berada di trotoar, luas lapak PKL sudah seragam. Jalur untuk pejalan kaki pun menjadi lebih lenggang ketimbang sebelumnya.

"Selamat kepada PKL Cicadas. Pesan saya, trotoar sudah bagus dan bersih. Tolong dijaga kebersihannya, ketertibannya," ujar Wali Kota Bandung Oded M Danial sesuai meresmikan kawasan PKL Cicadas Market di Jalan Ahmad Yani, Kota Bandung, Jumat (20/12/2019).

Baca juga: Tata PKL Cicadas, Wali Kota Bandung Ogah Pakai Konsep Skywalk

Oded juga meminta kepada para pedagang untuk berperilaku baik dan sopan dalam berjualan. Maklum saja, Cicadas dikenal sebagai kawasan yang cukup keras di Kota Bandung.

"Kalau mau laku dan berkah, ke setiap pembeli dan pejalan kaki yang lewat banyakin senyum. Sopan santun itu kunci dagang. Kalau mau dagang berhasil,  terletak pada etika," tandas Oded.

Rokayah, salah satu pedagang mainan yang sudah berjualan sejak 1987 mengaku senang melihat wajah baru trotoar Cicadas kini jauh lebih rapi .

Meski demikian, Rokayah mengatakan lapak jualan yang diberikan kepada para pedagang rata-rata mengalami bocor di bagian atap.

"Tolong diperbaiki atapnya, bocor, kalau hujan dagangan basah," ungkap Rokayah.

Baca juga: PKL Cicadas: Zaman Dada Rosada dan Ridwan Kamil, Kami Dibiarkan...

Senada dengan Rokayah, Lilis, pedagang pakaian anak-anak yang sudah berjualan sejak 1986 mengeluhkan kualitas atap lapak jualannya.

"Atapnya kurang baik, banyak yang bocor, tolong diperhatikan," tandasnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com