Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Bocah Usia 7 Tahun Setia Merawat Ayah yang Dipasung

Kompas.com - 20/12/2019, 16:38 WIB
Markus Makur,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

BORONG, KOMPAS.com - Yohana Grestaria Samur yang biasa dipanggil Grace adalah anak bungsu dari pasangan Ediburga Nalon (42) dan Selviana Jemalus (37).

Mereka sekeluarga tinggal di Desa Lidi, Kecamatan Manggarai Timur, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Grace yang baru berusia 7 tahun itu selalu bangun pagi-pagi untuk mengantarkan makanan bagi ayahnya.

Kondisi keluarga Grace sedikit berbeda dari keluarga pada umumnya.

Pada tahun 2012, ayah Grace, Ediburga, mengalami gangguan kejiwaan.

Ediburga terpaksa dipasung selama bertahun-tahun di dapur di rumah orangtuanya.

Setiap hari, Grace selalu mengantar sarapan pagi, air minum, makan siang, dan makan malam bagi ayahnya yang dipasung.

Baca juga: Viral Wanita Aniaya Pria Tua yang Derita Stroke, Polisi: Diduga Gangguan Jiwa

Grace yang kini duduk di kelas 1 Sekolah Dasar Inpres Lidi, Desa Lidi, Kecamatan Manggarai Timur, selalu menyiapkan waktu untuk merawat sang ayah.

Begitu pun saat dia pulang dari ibadah di gereja pada Minggu (17/11/2019).

Ibu Grace, Selviana Jemalus, sudah menyiapkan nasi dan mi instan sebagai lauk bagi ayah Grace.

Menu makanan dibuat seadanya, tanpa ada lauk pauk yang cukup, karena kondisi ekonomi keluarga yang sangat miskin.

Apalagi, mereka tinggal di pedalaman Manggarai Timur yang sulit mendapatkan lauk ikan dan lain sebagainya.

Kalaupun ada menu daging, hal itu hanya tersedia saat ada acara keluarga dan upacara keluarga.

Pada siang hari, ibu Grace harus pergi berkebun untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga.

Namun, sebelum pergi berkebun, ibu Grace lebih dulu menyiapkan makanan.

Pada waktu makan siang, Grace akan menjumpai ayahnya yang dipasung dan memberikan makanan.

"Saya berharap ayah saya kembali sehat agar kami bisa berkumpul bersama-sama di rumah bersama mama dan kakak saya," ujar Grace kepada Kompas.com.

Baca juga: Kisah Tunanetra Merawat Anak dan Istri Gangguan Jiwa, Berharap Belas Kasihan dari Tetangga

Cita-cita jadi perawat

Kebiasaan Grace merawat ayahnya ternyata menginspirasinya untuk menentukan cita-cita di masa depan.

Kepada ibunya, Grace menyampaikan bahwa dia bercita-cita menjadi seorang perawat.

"Aku ngoeng jadi perawat kud nganceng rawat papa (saya mau jadi perawat supaya bisa rawat ayah)," ucap Grace kepada Ibunya.

Namun, keinginan mulia tersebut justru semakin membuat ibu Grace merasa sedih.

Menurut sang ibu, mewujudkan cita-cita anaknya untuk menjadi perawat sudah pasti membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

Menurut Selviana, penghasilan yang pas-pasan tidak akan bisa mewujudkan harapan atau cita-cita anaknya itu.

Kisah Grace dan ibunya yang merawat ayah penderita gangguan jiwa mendapat perhatian dari

relawan Kelompok Kasih Insanis (KKI) Peduli Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).

Anggota relawan yang membantu penderita gangguan jiwa menilai, sikap Grace dan ibunya dapat menjadi contoh dan teladan bagi keluarga yang memiliki kerabat penderita gangguan jiwa.

Sikap Grace dan ibunya dapat memotivasi semua orang untuk peduli dan mau merawat anggota keluarga penderita gangguan jiwa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com