Pada waktu makan siang, Grace akan menjumpai ayahnya yang dipasung dan memberikan makanan.
"Saya berharap ayah saya kembali sehat agar kami bisa berkumpul bersama-sama di rumah bersama mama dan kakak saya," ujar Grace kepada Kompas.com.
Baca juga: Kisah Tunanetra Merawat Anak dan Istri Gangguan Jiwa, Berharap Belas Kasihan dari Tetangga
Cita-cita jadi perawat
Kebiasaan Grace merawat ayahnya ternyata menginspirasinya untuk menentukan cita-cita di masa depan.
Kepada ibunya, Grace menyampaikan bahwa dia bercita-cita menjadi seorang perawat.
"Aku ngoeng jadi perawat kud nganceng rawat papa (saya mau jadi perawat supaya bisa rawat ayah)," ucap Grace kepada Ibunya.
Namun, keinginan mulia tersebut justru semakin membuat ibu Grace merasa sedih.
Menurut sang ibu, mewujudkan cita-cita anaknya untuk menjadi perawat sudah pasti membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
Menurut Selviana, penghasilan yang pas-pasan tidak akan bisa mewujudkan harapan atau cita-cita anaknya itu.
Kisah Grace dan ibunya yang merawat ayah penderita gangguan jiwa mendapat perhatian dari
relawan Kelompok Kasih Insanis (KKI) Peduli Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).
Anggota relawan yang membantu penderita gangguan jiwa menilai, sikap Grace dan ibunya dapat menjadi contoh dan teladan bagi keluarga yang memiliki kerabat penderita gangguan jiwa.
Sikap Grace dan ibunya dapat memotivasi semua orang untuk peduli dan mau merawat anggota keluarga penderita gangguan jiwa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.