Menara Masjid Gedung Dakwah NU Sukabumi Ambruk, 2 Pekerja Tewas

SUKABUMI, KOMPAS.com - Dua pekerja meninggal dunia dan satu cedera dalam kecelakaan kerja pembangunan Masjid An-Nahdhah di Gedung Dakwah Nahdlatul Ulama, Jalan Cipanas 2 Kelurahan Gedong Panjang, Kecamatan Citamiang, Sukabumi, Jawa Barat.

Kecelakaan kerja yang terjadi pada Rabu (18/12/2019) siang, berawal saat ketiga pekerja sedang membangun menara masjid.

Tiba-tiba menara yang sedang dibangun ambruk. Ketiga pekerja itu terjatuh dari ketinggian sekitar tujuh meter lalu tertimpa material bangunan menara yang ambruk.

Dua pekerja yang meninggal adalah Dede Saputra (43) warga Kampung Pasirkadu, Desa Kadununggal, Kecamatan Kalapanunggal, Kabupaten Sukabumi dan Eek Sasmita (38) warga Kampung Tegalaya, Kelurahan Cipanengah, Kecamatan Lembursitu, Kota Sukabumi.

Sedangkan yang mengalami cedera ringan adalah Oboy Karyadi (40) warga Desa Kadununggal, Kecamatan Kalapanunggal, Kabupaten Sukabumi.

Baca juga: Masih Ada Potensi Bencana Tanah Bergerak yang Ancam Warga Sukabumi

Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Sukabumi Ahmad Nawawi Sadili membenarkan telah terjadi kecelakaan kerja yang menewaskan dua pekerja saat pembangunan menara masjid.

''Ini murni musibah,'' kata Ahmad Nawawi saat memberikan keterangan pers di Gedung Dakwah NU, Kamis (19/12/2019).

Perwakilan PCNU Sukabumi sudah melayat ke rumah kedua korban. Pelaksana pembangunan masjid Gedung Dakwah Nahdlatul Ulama Sukabumi juga disebut sudah bertanggung jawab atas kecelakaan kerja ini.

''Pihak keluarga sudah menerima lapang dada dan tidak akan melanjutkan ke ranah hukum,'' sambung dia.

Baca juga: Ruang Kelas Ambruk, Siswa SD di Jombang Terpaksa Belajar di Musala

Ahmad Nawawi menjelaskan pembangunan menara masjid ini mulai pembiayaan hingga pekerjaan dilaksanakan donatur dari sebuah yayasan di Jakarta.

PCNU Kota Sukabumi hanya menyiapkan konsumsi untuk pekerja.

Pembangunan menara masjid ini baru berlangsung selama satu bulan. Sedangkan pembangunan Gedung Dakwah NU ini sudah dimulai sejak 2016.

''Kami tidak ada target selesainya, bila dananya ada kami kerjakan,'' jelas dia.