Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alam Butuh Istirahat, Pendakian Gunung Gede Pangrango Ditutup 3 Bulan

Kompas.com - 20/12/2019, 09:30 WIB
Firman Taufiqurrahman,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

CIANJUR, KOMPAS.com – Pengelola Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) Jawa Barat menutup aktivitas pendakian, terhitung dari 31 Desember hingga 31 Maret 2020.

Penutupan kunjungan wisata itu untuk memulihkan ekosistem di kawasan konservasi seluas 24.270,80 hektar tersebut.

Humas Balai Besar TNGGP Ade Bagja Hidayat mengatakan, selain agenda rutin tahunan, penutupan TNGGP untuk umum sebagai cara untuk memberikan kesempatan alam “beristirahat” sejenak.

“Alam butuh napas. Kita harus memberikan kesempatan untuk berisitirahat sejenak sebagai upaya pemulihan eksosistem kawasan,” kata Ade, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (20/12/2019).

Baca juga: BKSDA DKI Akan Lepas Ular-ular yang Tertangkap di Gunung Salak

Lagi pula, kondisi cuaca saat ini terbilang ektrem sehingga penutupan dilakukan juga untuk mengantisipasi hal yang tidak diharapkan yang bisa menimpa pendaki.

“Kita selalu dapat laporan terbaru dari pihak BMKG, dan kita melihat saat ini cuacanya sedang ektrem, terutama di atas (puncak), hujan deras dan angin kencang,” ujar dia.

Selama penutupan, pihak pengelola akan melakukan penataan jalur dan perbaikan sarana dan prasarana, termasuk menggelar operasi bersih di sepanjang jalur pendakian dan tempat kemah.

Karena ternyata masih saja ada oknum pendaki yang membuang sampah sembarangan di dalam kawasan konservasi. 

Guna mengantisipasi pendakian ilegal yang memaksa masuk ke dalam kawasan konservasi, pihaknya akan meningkatkan pengawasan mulai dari pos masuk serta patroli di sejumlah jalur pendakian.

“Kita libatkan juga para relawan, termasuk masyarakat di sekitar hutan untuk turut bersama-sama menjadi kelestarian alam Gede Pangrango ini,” ucap Ade.

Baca juga: Rintik Hujan Iringi Pemakaman Bripda Wisnu, Polisi Korban Tersambar Petir di Gunung Ringgit Pasuruan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com