Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Pembunuh Mahasiswi Bengkulu Coba Bunuh Diri Saat Hendak Ditangkap

Kompas.com - 20/12/2019, 07:52 WIB
Firmansyah,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

BENGKULU, KOMPAS.com - Kapolres Bengkulu AKBP Pahala Simanjuntak mengatakan, Pardi alias PI, mencoba bunuh diri saat ditangkap di Desa Tanjung Alam, Kecamatan Lintang Kanang, Kabupaten Empat Lawang, Provinsi Sumatera Selatan, Rabu (18/12/2019).

Pardi merupakan pelaku pembunuhan Wina Mardiani, mahasiswi Universitas Bengkulu yang jenazahnya ditemukan dikubur di belakang indekos.

Percobaan bunuh diri Pardi karena panik saat hendak ditangkap polisi.

Awalnya, keluarga Pardi berinisiatif menyerahkan pelaku ke Polsek Lintang Kanan dengan syarat ada jaminan pelaku tidak diamuk massa.

"Jaminan keluarga itu dipenuh polisi, Namun, belum selesai upaya negosiasi keluarga dan polisi, pelaku nekat menusukkan pisau ke perut dan menggantung dirinya menggunakan tali," ujar Pahala, Jumat (20/12/2019).

Baca juga: Jadi Buronan, Pembunuh Mahasiswi Bengkulu Sembunyi Dalam Hutan

Saat ini Pardi dirawat di RS Bhayangkara, Bengkulu. 

"Kami menunggu sampai pelaku pulih baru akan dilakukan pemeriksaan," ujar Pahala.

Wina sebelumnya dikabarkan hilang selama tiga hari. Berkat pencarian warga dan pihak keluarga akhirnya jenazah Wina ditemukan.

Jenazah Wina ditemukan saat anggota keluarganya menemukan sandal milik korban di belakang indekos.

Polisi mengarahkan pemeriksaan ke istri Pardi, TK. TK mengakui bahwa suaminya yang membunuh Wina.

Motifnya karena pelaku merasa dendam dan sakit hati diminta untuk memperbaiki motor korban yang rusak karena pernah ditabrak oleh pelaku.

Sebelum terjadi pembunuhan, pelaku menabrak motor korban yang terparkir di depan indekos.

Baca juga: Pembunuh Mahasiswi Bengkulu yang Jenazah Dikubur di Indekos Ditangkap Saat Coba Bunuh Diri

 

Motor korban rusak di beberapa bagian. Korban menuntut pelaku memperbaiki kerusakan tersebut.

Sampai pada saat kejadian korban belum mendapat kepastian pelaku ataupun istrinya untuk memperbaiki motor korban yang rusak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com