"Waktu itu air memang sedang naik. Saya buat pangkin lebih tinggi dalam rumah," sebutnya.
Meski sudah lebih dari sepekan dikepung banjir, Sarial dan keluarganya masih tetap bertahan di rumah.
"Kami masih tetap di rumah. Karena banjir sudah mulai perlahan surut juga. Tapi kalau tambah naik lagi, mungkin kami mengungsi," tutup Sarial.
Baca juga: 16 Hari Kebanjiran, Warga Desa Buluh Cina di Riau Butuh Bantuan Pakaian
Diberitakan sebelumnya, sudah lebih dari sepekan banjir mengepung ratusan rumah warga Desa Buluh Cina, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar, Riau.
Banjir yang terjadi sejak, Kamis (12/12/2019) lalu, dipicu akibat luapan air Sungai Kampar.
Sebab, lima pintu waduk PLTA Koto Panjang yang ada di hulu sungai dibuka dengan ketinggian satu meter lebih.
Sehingga hal itu berdampak ke permukiman warga di bantaran sungai.
Selain di Desa Buluh Cina, banjir sebelumnya juga merendam permukiman warga di Kecamatan Kampa, Rumbio Jaya, dan Tambang.
Namun, banjir di tiga kecamatan ini sudah surut.
Baca juga: Warga Digigit Lipan Saat Bersihkan Sampah di Lokasi Banjir di Kampar
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.