PEKANBARU, KOMPAS.com - Seorang warga bernama Rudi Hidayat (32) digigit lipan saat membersihkan sampah di lokasi banjir di dekat rumahnya di Desa Buluh Cina, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar, Riau.
Kejadian itu diceritakan oleh ibu kandung Rudi, Siti Aminah (54) saat wawancara dengan Kompas.com terkait banjir, Kamis (19/12/2019) siang.
Dia mengatakan, anaknya saat ini mengalami demam, sakit kepala dan muntah-muntah setelah digigit hewan berbisa tersebut.
"Kemarin dibawa ke puskesmas. Tapi kata dia kepalanya sakit sekali dan badannya juga sakit, sehingga minta dirujuk ke rumah sakit. Saya jadi khawatir," sebut Siti.
Baca juga: Banjir di Kampar, Sepeda Motor Diangkat Pakai Sampan
Siti mengatakan, peristiwa itu terjadi dua hari yang lalu atau, Selasa (17/12/2019).
Saat itu, kata dia, Rudi sedang membersihkan sampah yang banyak nyangkut di keramba ikan miliknya di Sungai Kampar.
"Saat membersihkan sampah di keramba, tiba-tiba dia digigit lipan dibangian pahanya. Sampai di rumah badannya panas dan demam," sebut Siti.
Dia pun merasa takut setelah kejadian itu. Sebab, banjir masih merendam rumahnya, dengan ketinggian air mencapai satu meter lebih.
"Saya takutnya sama ular. Tapi di sudut-sudut rumah sudah ditaruh kapur barus untuk antisipasi ular masuk dalam rumah," tutur Siti.
Baca juga: Ratusan Warga di Kampar Terserang Bermacam Penyakit akibat Banjir
Sementara itu, Siti mengatakan, banjir tahunan di tempat tinggalnya terjadi sejak, Kamis (12/12/2019) lalu.
Hal itu disebabkan karena meluapnya aliran Sungai Kampar, setelah lima pintu waduk PLTA Koto Panjang dibuka.
Namun, Siti dan keluarganya masih bertahan di rumah panggung dan tidak mengungsi.
"Kalau dalam rumah air tidak masuk, karena rumah panggung dan tinggi. Jadi masih aman. Kondisi banjir masih tertahan," katanya.
Dia pun juga sudah menerima bantuan dari pemerintah. Namun, bantuan yang didapat belum memadai.
Baca juga: Banjir di Kampar Rendam 9 Kecamatan, 7,967 Warga Terdampak
"Bantuan dari pemerintah ada, beras dua kilo, indomie tiga bungkus, minyak seperempat kilogram dan telur tujuh butir. Kalau dibilang cukup, belum. Kami di rumah ini tiga KK (kepala keluarga). Tapi kami bersyukur masih ada bantuan," tutup Siti.
Sebagaimana diberitakan, banjir menggenangi permukiman warga di bantaran Sungai Kampar, Kabupaten Kampar, Riau. Ribuan rumah warga terdampak.
Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, sebanyak 7.967 Kepala Keluarga (KK) yang terdampak banjir.
Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Riau Jim Gafur menyatakan, banjir di Kampar terdata sembilan kecamatan.
Kesembilan kecamatan itu, yakni Kecamatan Kampa, Kampar Kiri, Kampar Kiri Hilir, Tambang, Siak Hulu, Kampar Utara, Rumbio Jaya, Kampar dan Kecamatan Gunung Sahilan.
"Untuk jumlah KK yang terdampak banjir 7.967 KK dengan jumlah jiwa sebanyak 21.689 orang," sebut Jim dalam keterangan tertulis pada Kompas.com, Senin (16/12/2019).
Selain rumah warga, lanjut dia, banjir juga merendam 99 unit fasilitas umum, seperti sekolah, rumah ibadah dan kantor pemerintahan.
Baca juga: Banjir di Kampar Jadi Wisata Dadakan, Warga Bawa Pelampung Bebek untuk Berenang
Kemudian, banjir juga merendam 5.679 hektar lahan pertanian, seperti kebun sawit, karet, padi dan lainnya.
Jim mngatakan, hingga hari ini dibeberapa titik banjir sudah mulai surut, setelah buka pintu waduk PLTA Koto Panjang diperkecil.
Bahkan, beberapa desa yang sebelumnya terdampak banjir, saat ini sudah mulai mengering.
"Banjir ini sifatnya fluktuatif. Jadi dibagian hulu sungai sudah berangsur surut, sedangkan dibagian hilir bertambah naik," kata Jim.
Baca juga: Cerita Korban Banjir Kampar, Panik Saat Tengah Malam hingga Menahan Lapar
Sejauh ini, tambah dia, belum ada korban jiwa yang disebabkan bencana alam tersebut.
Meski demikian, Jim mengimbau masyarakat untuk tetap waspada saat beraktivitas di genangan banjir.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.