Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baku Tembak di Papua, 2 Prajurit TNI Tewas hingga Libatkan KKB Pimpinan Lekagek Telenggen

Kompas.com - 19/12/2019, 06:36 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Dua prajurit TNI gugur setelah ditembak oleh anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di ditrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua pada Selasa (17/8/2019).

Dua prajurit TNI yang gugur adalah Lettu Inf Erizal Zuhri Sidabutar dan Serda Rizky.Mereka gugur saat bertugas menjaga keamanan warga di Sugapa yang sedang mempersiapkan natal

Pengamanan dilakukan karena warga mendapatkan gangguan keamanan berupa intimidasi, kekerasan fisik, hingga penjarahan oleh anggota KKB.

"Satgas Gakkum TNI bersama Polri meningkatkan kegiatan patroli pengamanan di tempat yang diduga menjadi basis kegiatan KKB. Pada saat melaksanakan patroli keamanan, terjadi kontak tembak yang mengakibatkan dua prajurit TNI gugur," jelas Kabidpenum Puspen TNI, Kolonel Sus Taibur Rahman melalui rilis pada Rabu (18/12/2019).

Baca juga: Dua Prajurit TNI Gugur Dalam Baku Tembak dengan KKB di Papua

 

Pelaku pernah tembak tiga tukang ojek

-THINSTOCK -
Kabidpenum Puspen TNI, Kolonel Sus Taibur Rahman mengatakan pelaku penembakan dua prajurit TNI diduga pernah melakukan penembakan pada 3 pengemudi ojek pada 25 Oktober 2019 lalu.

Tiga tukang ojek yang tewas adalah Rizal (31), Herianto (31) dan La Soni (25).

Mereka selama ini melayani transportasi masyarakat di wilayah Distrik Sugapa.

Saat ditemukan, ada luka tembak di kepala dan sayatan senjata tajam di seluruh tubuh tiga tukang ojek tersebut.

Baca juga: Dua Prajurit TNI Gugur Saat Kontak Senjata dengan KKB di Intan Jaya Papua

Mayat tiga tukang ojek tersebut pertama kali dilaporka Titus Kobagau warga sekitar yang hendak ke Gereja Kingmi di Kampung Pugisiga, Distrik Hitadipa, Intan Jaya.

Ia bercerita diadang oleh KKB dan diperbolehkan melanjutkan perjalanan untuk melaporkan penemuan mayat tiga tukang ojek kepada Bupati Intan Jaya Natalis Tabuni dan Deki Belau, tokoh pemuda setempat.

Dilansir dari VOA Indonesia, Bupati Intan Jaya Natalis Tabuni, yang melihat langsung kondisi jenazah, mengecam keras perbuatan biadab kelompok separatis bersenjata pimpinan Lekagak Telenggen tersebut.

Natalis mengimbau agar seluruh masyarakat Intan Jaya untuk tetap tenang dan waspada.

Baca juga: 4 Fakta Baku Tembak di Papua, 2 Prajurit TNI Terluka Parah hingga Masyarakat Takut

 

KKB pimpinan Lekagek Telenggen

Kapolda Papua Irjen Paulus WaterpauwKOMPAS.COM/DHIAS SUWANDI Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw
Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw mengatakan KKB yang terlibat kontak senjata di Sugapa merupakan kelompok pimpinan Lekagak Telenggen yang sebelumnya bermarkas di Lanny Jaya.

Menurutnya saat ini, personel Gabungan TNI-Polri masih berusaha mengejar kelompok tersebut.

"Kapolres tadi saya cek kondisi Sugapa aman. Ada indikasi kelompok Lekagak Telenggen kurang lebih 3-4 jam keluar, posisinya agak jauh, makanya kita kesulitan mendapatkan kontak," ujarnya kepada Kompas.com, Selasa (17/12/2019).

Baca juga: Baku Tembak di Papua, Kapolda: Itu KKB Pimpinan Lekagak Telenggen

Sementara itu, Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Intan Jaya Yoakim Mujizau mengatakan kontak senjata tersebut mengakibatkan masyarakat ketakutan.

"Masyarakat ini serba salah, kalau mereka lari ke hutan mereka nanti dapat serang dari KKB. Tapi kalau mereka di kota nanti mereka diinterogasi oleh aparat," tutur Yoakim.

SUMBER: KOMPAS.com (Irsul Panca Aditra, Dhias Suwandi | Editor: Khairina, Dony Aprian), VOA Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com