Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meningkatkan Budaya Literasi di Era Sistem Digital

Kompas.com - 18/12/2019, 19:38 WIB
Andi Hartik,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com – Pemerintah Kota Batu resmi meluncurkan perpustakaan digital di Graha Pancasila, Balai Kota Among Tani, Kota Batu, Selasa (17/12/2019).

Peluncuran perpustakaan berbasis aplikasi digital itu untuk menjawab tantangan di era teknologi informasi 4.0.

Kepala Bidang Perpustakaan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Batu, Mawardi mengatakan, peluncuran perpustakaan digital itu untuk mendekatkan diri pada warga.

Melalui sistem digital, koleksi buku di perpustakaan itu bisa diakses melalui ponsel pintar yang dimiliki oleh warga.

Baca juga: Meningkatkan Minat Baca Warga Melalui Gawai

 

Dengan demikian, warga tidak harus datang ke ruang perpustakaan untuk membaca buku koleksi perpustakaan itu.

“Ini adalah kegiatan launching e-book. Perpustakaan ini harus didekatkan kepada masyarakatnya. Karena sekarang era teknologi informasi berbasis digital. Di mana pun masyarakat berada bisa mengakses sumber bacaan,” kata dia.

Mawardi mengatakan, saat ini, ada 30.000 eksemplar buku di perpustakaan Kota Batu dengan 26.000 judul. Sedangkan koleksi buku yang sudah masuk ke sistem digital sekitar 160 judul.

“Ke depan mudah-mudahan perhatian pemerintah terhadap pengembangan literasi semakin meningkat,” ujar dia.

Sekretaris Daerah Kota Batu, Zadim Efisiensi mengatakan, pengelolaan perpustakaan harus beralih ke sistem digital seiring dengan semakin pesatnya perkembangan di bidang teknologi informasi.

“Perpustakaan sudah tidak mungkin lagi dikelola secara konvensional. Perpustakaan harus bertransformasi mengikuti perkembangan teknologi. Perpustakaan ke depan tidak hanya menjadi tempat membaca, melainkan juga harus menjadi working space yang menjadi tempat munculnya inovasi-inovasi baru,” ujar dia.

Tidak hanya perpustakaan di tingkat kota, Zadim berharap sekolah-sekolah juga menerapkan sistem digital.

Sementara itu, Pemerintah Kota Baru menggandeng Gramedia Digital Nusantara (Kompas Gramedia Group) untuk penyediaan platform dan konten-konten buku digitalnya.

Vice Chief Business Officer Gramedia Digital Nusantara, Sarjito mengatakan, perpustakaan digital merupakan sebuah keharusan di tengah era teknologi informasi.

Untuk menjaga tingkat literasi warga, perpustakaan harus beralih ke sistem digital.

“Ini adalah sebuah keniscayaan. Karena kebiasaan anak-anak milenial sudah masuk ke situ semua. Mau tidak mau kami harus menyediakan sebuah platform yang mudah diakses oleh anak milenial dengan isi bukunya yang bermutu dan berkualitas,” kata dia.

Baca juga: Hari Guru Nasional, 4 Inspirasi Penguatan Literasi Dasar di Kelas

Sarjito mengatakan, berdasarkan United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO), literasi bukan hanya sekedar bisa membaca, tetapi merupakan kemampuan mengidentifikasi, memahami, menafsirkan, menciptakan dan mengkomunikasikan informasi untuk mengatasi berbagai persoalan materi tertulis dan berbagai variannya.

Saat ini, sudah lebih dari 600 perpustakaan yang bekerja sama dengan Gramedia Digital Nusantara dalam penyediaan platform dan konten digital.

“Kalau yang bekerja sama dengan kami lebih dari 600 sekarang ini. Ada perpustakaan umum daerah, ada sekolah, ada kampus, ada perusahaan-perusahana swasta, ada kementerian-kementerian,” ujar dia.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com