JOMBANG, KOMPAS.com - Sebanyak 1.982 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, mengundurkan diri.
Kepala Dinas Sosial Pemkab Jombang Mochammad Sholeh mengungkapkan, sejak pertengahan November 2019, ada 1.982 KPM PKH yang mundur.
Pengunduran diri dari hampir 2.000 warga penerima bantuan PKH tersebut kini sedang diproses yang dilaporkan kepada Kementerian Sosial.
Baca juga: Ruang Kelas Ambruk, Siswa SD di Jombang Terpaksa Belajar di Musala
"Laporan yang mundur cukup banyak, sejak pertengahan bulan November ada 1.982 yang mundur," ujar Sholeh, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (18/12/2019).
Menurut Sholeh, banyaknya warga Jombang yang mundur dari daftar penerima bantuan PKH, kemungkinan karena adanya labelisasi pada setiap rumah dari keluarga penerima bantuan PKH.
Dia mengatakan, sejak pertengahan bulan lalu, Pemkab Jombang bekerja sama dengan pemerintahan desa, melakukan labelisasi rumah penerima bantuan PKH dengan cara menempelkan stiker pada pintu, dinding ataupun kaca di bagian depan rumah.
Sholeh menuturkan, labelisasi rumah tersebut dilakukan untuk verifikasi, sekaligus untuk memastikan kepantasan atau kelayakan pemilik rumah untuk menerima bantuan sosial.
Adapun label berupa stiker yang ditempel di setiap rumah warga penerima bantuan PKH, memuat tulisan Keluarga Pra Sejahtera atau Penerima Bantuan Sosial.
Di dalam stiker pada bagian bawah, tertera jenis bantuan yang diterima dari keluarga dari rumah tersebut.
Jenis bantuan itu meliputi PKH, BPNT, KIS APBN, serta KIP dan beberapa jenis bantuan lainnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.