Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Bangun Kebun Bibit Seluas 100 Hektar di Ibu Kota Baru, Ini Alasannya

Kompas.com - 18/12/2019, 13:43 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Prsiden Joko Widodo mengatakan bahwa pembangunan ibu kota baru di antara Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur (Kaltim) akan tetap memperhatikan lingkungan

Untuk itu pemerintah pusat berencana membangun kebun bibit di lahan seluas100 hektar di wilayah ibu kota baru. Bibit pohon tersebut untuk memperbaiki lingkungan yang ada.

“Oleh sebab itu yang pertama dibangun itu adalah kebun bibit, nursery seluas kurang lebih 100 hektare yang memuat jutaan bibit di situ,” kata Presiden Jokowi menjawab wartawan usai meresmikan seksi II, III, dan IV Jalan Tol Balikpapan-Samarinda, di Gerbang Tol Samboja, Selasa (17/12) siang.

Baca juga: Rencana Pindahkan Ibu Kota, Jokowi Kulo Nuwun ke Tokoh Masyarakat Kaltim

Dilansir setkab.go.id, pernyataan tersebut menjelaskan bahwa pembangunan kebun bibit menunjukkan pemerintah ingin memperbaiki lingkungan yang ada di lokasi ibu kota negara baru pengganti Jakarta.

Sebelumnya, saat bertemu dengan tokoh masyarakat Kaltim, di Balikpapan, Selasa (17/12/2019) pagi, Presiden Jokowi mengatakan lahan ibu kota baru negara RI memiliki luas 193 ribu hektar.

Namun Gubernur Kaltim Isran Noor menyampaikan telah menyiapkan 410 ribu hektar untuk jangka yang sangat panjang.

Baca juga: Resmikan Bandara Internasional Syamsuddin Noor, Jokowi: Kaget Saya, Luas Sekali

Terkait pertemuannya dengan tokoh masyarakat Kaltim, Jokowi mengatakan pertemuannya dengan tokoh masyarakat Kaltim, untuk permisi setelah ada keputusan pemindahan ibu kota.

“Para tokoh menyampaikan selamat datang dan mempersilakan kita untuk segera dimulai,” ungkapnya.

Menurut Jokowi, dalam pertemuan itu ada beberapa usulan pembangunan yang disampaikan meliputi pembangunan universitas, perguruan tinggi.

“Saya kira itu jadi bagian rencana kita, sehingga tidak masalah,” ujarnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com