Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perawat yang Diduga Dianiaya Wakil Bupati Aceh Timur Tak Nyaman Kerja

Kompas.com - 17/12/2019, 17:34 WIB
Raja Umar,
Dony Aprian

Tim Redaksi

BANDA ACEH, KOMPAS.com - FAR, perawat yang diduga dianiaya Wakil Bupati Kabupaten Aceh Timur Syahrul bin Syama'un mengaku, takut mendapat intimidasi saat bekerja di RSUD Sultan Abdul Aziz Syah Peureulak.

“Setelah kejadian itu, saya trauma dan merasa tidak nyaman lagi bekerja sebagai petugas medis,” kata Fani kepada Kompas.com, Selasa (17/12/2019).

Baca juga: Duduk Perkara Dugaan Penganiayaan Wakil Bupati Aceh terhadap Perawat

Fani mengaku, tidak punya niat untuk melaporkan kasus penganiaan yang dialaminya ke Polda Aceh.

Dirinya menginginkan masalah tersebut diselesaikan secara kekeluargaan.

"Dia justru memberikan klarifikasi kepada media mengaku tidak menendang saya, sehingga sangat menganggu profesi kami selaku perawat yang seharusnya dilindungi,” katanya.

 

Dia berharap, kasus yang menimpanya itu tidak terulang kembali kepada perawat lain di Aceh.

"Siap menerima segala risiko, saya mohon doa dan dukungan dari perawat seluruh tanah air, karena ini menyangkut harga diri profesi perawat," pungkasnya.

Baca juga: Perawat di Aceh Timur Mengaku Ditendang Wakil Bupati Saat Pasang Oksigen

Diberitakan sebelumnya, seorang perawat di RSUD Sultan Abdul Aziz Syah Peureulak, Aceh Timur, berinisial FA diduga mendapatkan penganiayaan oleh Wakil Bupati Aceh Timur, Syahrul.

Kejadian itu bermula pada 1 Desember 2019.

Saat itu, Syahrul ke RSUD untuk mendapatkan perawatan karena keluhan sesak napas.

Hanya saja, setibanya di RSUD itu, Syahrul tidak melalui pelayanan di IGD, tetapi langsung masuk ke ruangan.

"Wakil Bupati saat masuk ke rumah sakit langsung masuk ke ruangan sehingga saya melihat ada pasien sesak. Langsung saya cari oksigen di kamar lain karena pasien masuk tidak melalui IGD," ujar FA.

Baca juga: Dituding Tendang Perawat, Wakil Bupati Aceh Timur: Itu Hanya Teguran

 

Namun, saat sedang memasangkan tabung oksigen kepada yang bersangkutan, tiba-tiba ia mengaku ditendang dan dimaki oleh Wakil Bupati tersebut tanpa alasan yang jelas.

"Saya tidak tahu kenapa saya tiba-tiba ditendang, padahal saya sedang memasang oksigen kepadanya," katanya.

Sementara itu, Dewan Pengurus Pusat (DPW) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Provinsi Aceh melaporkan Wakil Bupati Aceh Timur Syahrul ke Polda Aceh.

"Kami melaporkan Wakil Bupati Aceh Timur ke Polda Aceh terkait kasus penganiayaan terhadap perawat saat menjalankan tugas di RSUD setempat," kata Ketua PPNI Provinsi Aceh Abdurrahman di Polda Aceh.

Menurut Abdurrahman, perawat yang merupakan anggota PPNI di Aceh Timur itu dianiaya saat ia sedang menjalankan tugas profesi memberikan pelayanan kepada pasien.

"PPNI berkewajiban melindungi seluruh anggotanya, bahkan laporan ini didukung oleh PPNI Pusat dan sejumlah LSM," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com