Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Air Bah Hancurkan Puluhan Keramba Jaring Apung di Cianjur, Bukan yang Pertama hingga Kejadian Terparah

Kompas.com - 17/12/2019, 12:41 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Hujan deras yang melanda Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Minggu (15/12/2019) kemarin, mengakibatkan sedikitnya tiga puluh kolam jaring apung (KJA) di Waduk Cirata, milik warga porak poranda setelah diterjang air bah aliran Sungai Cisokan.

Selain merusak keramba jaring apung, air bah juga sempat membalikkan sejumlah perahu milik petani ikan.

Tak hanya itu, ikan-ikan milik warga juga lepas, kerugian mencapai ratusan juta rupiah.

Iyong (45), pemilik KJA mengatakan, terjangan air bah dari aliran Sungai Cisokan ke areal KJA bukan kali pertama terjadi.

Peristiwa ini rutin terjadi setiap tahun. Namun tahun ini yang paling parah, karena air bah membawa banyak material sampah sehingga mampu merusak keramba jaring apung.

Sementara itu, Babinsa Desa Cikidangbayabang, Serka Supendi menyebutkan, selain di blok Cokelat, dampak air bah Sungai Cisokan juga merusak sejumlah KJA di Blok Jangari, Mande, Cianjur.

Berikut ini fakta selengkapnya:

1. Kronologi kejadian

Kondisi kolam jaring apung di Waduk Cirata Blok Coklat Desa Cikidangbayabang, Kecamatan Mande, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat yang porak poranda akibat diterjang air bah Sungai Cisokan, Minggu (15/12/2019)KOMPAS.COM/FIRMAN TAUFIQURRAHMAN Kondisi kolam jaring apung di Waduk Cirata Blok Coklat Desa Cikidangbayabang, Kecamatan Mande, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat yang porak poranda akibat diterjang air bah Sungai Cisokan, Minggu (15/12/2019)

Salah seorang petani ikan KJA blok Coklat, Endang Syamsudin (40) mengatakan, sebelum air bah datang menerjang, kawasan tersebut diguyur hujan lebat sepanjang petang. Setelah itu, tiba-tiba air muncul dari aliran Cisokan bersama sampah dan masuk ke areal jaring apung.

Akibatnya, sampah yang terbawa arus tersebut menghantam deretan keramba jaring apung. KJA milik Endang sendiri tepat berada di tengah di antara deretan japung lain.

"Kejadiannya sekitar pukul tiga subuh. Sebelumnya memang hujan cukup deras sehingga aliran Sungai Cisokan yang hulunya masuk ke sini meluap,” katanya saat ditemui Kompas.com di lokasi kejadian, Senin (16/12/2019).

Baca juga: Detik-detik Air Bah Hancurkan Puluhan Keramba Jaring Apung di Cianjur

 

2. Kejadian paling parah

Kondisi kolam jaring apung di Waduk Cirata Blok Coklat Desa Cikidangbayabang, Kecamatan Mande, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat yang porak poranda akibat diterjang banjir bandang Sungai Cisokan, Minggu (15/12/2019)KOMPAS.COM/FIRMAN TAUFIQURRAHMAN Kondisi kolam jaring apung di Waduk Cirata Blok Coklat Desa Cikidangbayabang, Kecamatan Mande, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat yang porak poranda akibat diterjang banjir bandang Sungai Cisokan, Minggu (15/12/2019)

Endang mengatakan, warga Kampung Pasar, Desa Cikidangbayabang, 15 tahun menekuni budidaya ikan di KJA, kejadian kali ini adalah paling parah yang dialaminya.

“Soalnya arus air sungai kali ini tak hanya deras namun juga membawa banyak material sampah. Belum lagi sekarang kondisi di sekitaran KJA yang semakin dangkal,” katanya.

Atas kejadian ini, Endang mengaku belum bisa berbuat banyak karena kerusakan aset yang dimilikinya cukup parah.

Baca juga: 30 Kolam Jaring Apung Hancur Diterjang Air Bah, Belasan Ton Ikan Lepas

 

3. Kerugian ratusan juta

Ilustrasi uangSHUTTERSTOCK Ilustrasi uang

Endang mengatakan, seluruh KJA miliknya yang berjumlah 10 unit rusak parah. Seluruh ikan yang dibudidayakannya pun kabur karena jaring kolam jebol.

"Saya punya sekitar 15 ton, yang bisa terselamatkan baru delapan kuintal. Kalau aset semuanya rusak berat. Kerugian ratusan juta lebih," katanya.

Kalau memperbaiki KJA, Endang mengaku belum tahu kapan dilakukan, karena membutuhkan dana besar juga.

"Rencana panen untuk akhir tahun ini dipastikan gagal,” ucapnya.

Baca juga: Kolam Kuno Peninggalan Majapahit, Bukti Tingginya Peradaban Indonesia

 

4. Bukan kejadian pertama

Iyong (45), pemilik KJA lainnya mengatakan, terjangan air bah dari aliran Sungai Cisokan ke areal KJA bukan kali pertama terjadi.

Peristiwa ini rutin terjadi setiap tahun. Namun tahun ini yang paling parah, karena air bah membawa banyak material sampah sehingga mampu merusak keramba jaring apung.

Lebih lanjut dikatakan, selain merusak keramba jaring apung, air bah juga sempat membalikkan sejumlah perahu milik petani ikan.

Selain itu, saat kejadian ada beberapa pegawai yang sedang bekerja di atas KJA. Mereka selamat sehingga tidak ada korban. Hanya saja kerugian materi sangat besar.

Baca juga: Ini Kata KPK soal Pembangunan Kolam Renang di Rumah Dinas Ridwan Kamil

 

5. Tiga puluh KJA rusak

Kondisi kolam jaring apung di Waduk Cirata Blok Coklat Desa Cikidangbayabang, Kecamatan Mande, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat yang porak poranda akibat diterjang banjir bandang Sungai Cisokan, Minggu (15/12/2019)KOMPAS.COM/FIRMAN TAUFIQURRAHMAN Kondisi kolam jaring apung di Waduk Cirata Blok Coklat Desa Cikidangbayabang, Kecamatan Mande, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat yang porak poranda akibat diterjang banjir bandang Sungai Cisokan, Minggu (15/12/2019)

Babinsa Desa Cikidangbayabang, Serka Supendi menyebutkan, selain di blok Cokelat, dampak air bah Sungai Cisokan juga merusak sejumlah KJA di Blok Jangari, Mande, Cianjur.

"Kejadian ini dipicu luapan air di hulu Sungai Cisokan yang masuk ke kawasan waduk dengan membawa material sampah sehingga merusak japung milik petani ikan KJA,” ujarnya, Senin.

Data yang diperoleh, KJA yang mengalami kerusakan sekitar 30 unit dan berada di beberapa titik lokasi. Ada pun KJA blok Cokelat, disebutkannya, paling terdampak karena tepat berada di hulu Sungai Cisokan.

“Tidak ada korban, nihil. Namun, kerugian materil memang cukup besar, ratusan juta lebih,” katanya.

Baca juga: Dua Kali Tuai Polemik, Kolam Ikan di Gedung DPRD DKI Akhirnya Direnovasi

 

Sumber: KOMPAS.com (Kontributor Cianjur, Firman Taufiqurrahman | Editor: Farid Assifa)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com