Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tipu Lebih dari 100 Orang, Pasutri Pengelola Biro Umrah Sekaligus Pengasuh Ponpes Diburu Polisi

Kompas.com - 17/12/2019, 12:01 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
Khairina

Tim Redaksi

PURWOKERTO, KOMPAS.com - Polisi masih terus mendalami kasus dugaan penipuan terhadap ratusan calon jemaah umrah oleh pengelola biro perjalanan umrah di Desa Kemutug Lor, Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

Kapolresta Banyumas AKBP Whisnu Caraka mengatakan, saat ini pihaknya tengah memburu pasangan suami istri berinisial RD dan NR yang menjadi pengelola biro perjalanan umrah sekaligus pengasuh sebuah pondok pesantren.

"Untuk sementara, untuk laporan yang ada di kami masih dicari terus (terduga pelakunya). Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini sudah terlacak," kata Whisnu saat ditemui di Mapolresta Banyumas, Jawa Tengah, Selasa (17/12/2019).

Baca juga: Penjual Nasi Rames Korban Penipuan Sampai Jual Tanah Demi Umrah

Whisnu mengatakan, pihaknya masih terus meminta keterangan kepada pelapor.

Hingga saat ini, baru ada satu korban yang melapor dari total korban yang jumlahnya dikabarkan lebih dari 100 orang.

"Kita lihat nanti proses lebih lanjut, untuk saat ini masih mendalami. Pelaku sedang diburu, sudah mengarah ke sana, laporan kan sudah jelas (terduga) pelakunya siapa. Tinggal kita menyusun alat bukti yang memang mengarah ke sana," ujar Whisnu.

Baca juga: Korban Penipuan Umrah di Banyumas Lebih dari 100 Orang, Baru 1 yang Melapor

Diberitakan sebelumnya, korban dugaan penipuan sekitar 127 orang yang berasal dari Kabupaten Banyumas dan kota lain. Adapun total kerugian diperkirakan mencapai hampir Rp 1 miliar.

Selain dugaan penipuan umrah, pasangan suami istri berinisial RD dan NR tersebut juga diduga melakukan penipuan dengan modus investasi jual beli benda antik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com