Arief, warga Bangil, Pasuruan, menceritakan, suasana di kabin penumpang begitu mencekam dan penuh kepanikan ketika pesawat oleng dan beberapa kali mengalami mesin mati.
Penumpang sudah menjerit panik karena pesawat seakan terjatuh dan oleng. Bahkan, pesawat sempat terbalik dan membuat penumpang histeris.
"Semua penumpang sudah histeris. Pesawat turbulence seperti jatuh lalu terbang lagi, dan putar balik ke Makassar," ungkap Arief, yang diceritakan kepada Suradi, salah satu karyawan Hotel Dalto, tempat Arief menginap, kepada Tribunnews, Rabu (13/2/2019) dini hari.
Baca berita selengkapnya: [POPULER NUSANTARA] Kisah Penumpang Lion JT-780 | Skripsi tentang #2019GantiPresiden
Pembaca sempat dibuat heboh dengan sebuah skripsi berjudul "Pengaruh Sikap pada #2019GantiPresiden sebagai Gerakan Populis terhadap Partisipasi Politik Pemilih Pemula Universitas Padjadjaran Melalui Penggunaan #2019GantiPresiden di Media Sosial”, pada bulan Februari 2019.
Skripsi yang disusun oleh Regita Anggia (20), mahasiswi dari Program Studi Ilmu Komunikasi Unpad, tersebut mendapat IPK 4,00.
Regita juga mendapat predikat sebagai wisudawati terbaik Universitas Padjadjaran (Unpad) pada wisuda gelombang II tahun akademik 2018/2019 pada 6 Februari.
“Saya mengambil tema itu karena gerakan #2019GantiPresiden ramai banget diperbincangkan di media sosial,” ujar Regita saat dihubungi Kompas.com melalui telepon seluler, Selasa (12/2/2019).
Baca berita selengkapnya: Skripsi #2019GantiPresiden Antar Regita Anggia Jadi Lulusan Terbaik Unpad dengan IPK 4
Dua pria di Kabupaten Sidrap bertaruh tanah seluas sekitar 1 hektar menjelang Pemilihan Presiden 2019 lalu.
Kedua pria itu adalah Hendrik Arhadi, pendukung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, dan pamannya, Abdul Aziz C, adalah yang merupakan pendukung pasangan calon nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Namun, kedua pria tersebut akhirnya menjelaskan alasan mereka bertaruh tanah yang ternyata adalah tanah milik desa.
"Perjanjiannya betul, Pak," kata Hendrik warga Desa Empagae, Kecamatan Empagae, sekitar 18 km sebelah timur Pangkajene, Kabupaten Sidrap, ketika dikonfirmasi Tribun melalui sambungan telepon, Senin (15/4/2019) petang.
"Tapi tanahnya itu adalah lapangan desa yang sudah 10 tahun tidak diperhatikan sama pemerintah," tutur Hendrik kemudian.
Baca berita selengkapnya: Di Balik Taruhan Tanah 1 Hektar dalam Pilpres, Ini Pesan untuk Jokowi dan Prabowo
Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Banten Komarudin mengatakan, ada enam guru dipecat setelah berfoto dengan pose dua jari menjelang Pilpres 2019.
Komarudin bahkan mengatakan, satu hari setelah foto tersebut viral di media sosial pada Senin (18/3/2019).
"Iya betul dipecat, diberhentikan oleh Kepala Dinas Pendidikan, karena pengangkatan oleh dinas," kata Komarudin saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Kamis (21/3/2019).
Komarudin menyebut, enam guru tersebut merupakan tenaga honorer di SMAN 9 Kabupaten Tangerang.
Sementara tempat pengambilan foto dilakukan di salah satu ruangan di sekolah.
Baca berita selengkapnya: [POPULER NUSANTARA] Hasil Survei Litbang Kompas Per Wilayah | 6 Guru Honorer Dipecat karena Foto Pose Dua Jari
Di pertengahan tahun 2019, bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di sejumlah wilayah di Indonesia menjadi sorotan.