Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

30 Kolam Jaring Apung Hancur Diterjang Air Bah, Belasan Ton Ikan Lepas

Kompas.com - 16/12/2019, 14:57 WIB
Firman Taufiqurrahman,
Farid Assifa

Tim Redaksi

CIANJUR, KOMPAS.com - Sedikitnya 30 kolam jaring apung (KJA) di Waduk Cirata, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, porak poranda diterjang air bah aliran Sungai Cisokan, Minggu (15/12/2019).

Tidak ada korban jiwa maupun luka dalam peristiwa yang terjadi di tengah guyuran hujan lebat tersebut.

Namun kerugian materil yang diderita para petani ikan KJA diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.

Pantauan Kompas.com di Blok Cokelat, Desa Cikidangbayabang, Kecamatan Mande, Cianjur, Senin (16/12/2019) pagi, tampak puluhan KJA dalam kondisi berantakan.

Baca juga: 384 Warga Tambelan Terdampak Air Bah dan Tanah Longsor

Air bah yang menerjang lokasi tersebut tak hanya menghancurkan jaring kolam ikan, tetapi juga merusak bangunan rumah dan saung di atas KJA.

"Kejadiannya sekitra pukul tiga subuh. Sebelumnya memang hujan cukup deras sehingga aliran Sungai Cisokan yang hulunya masuk ke sini meluap,” kata Endang Syamsudin (40), pemilik KJA saat ditemui Kompas.com di lokasi kejadian, Senin.

Endang mengatakan, seluruh KJA miliknya yang berjumlah 10 unit rusak parah. Seluruh ikan yang dibudidayakannya pun kabur karena jaring kolam jebol.

"Saya punya sekitar 15 ton, yang bisa terselamatkan baru delapan kuintal. Kalau aset semuanya rusak berat. Kerugian ratusan juta lebih," ucapnya.

Disebutkan warga Kampung Pasar, Desa Cikidangbayabang itu, 15 tahun menekuni budidaya ikan di KJA, kejadian kali ini adalah paling parah yang dialaminya.

“Soalnya arus air sungai kali ini tak hanya deras namun juga membawa banyak material sampah. Belum lagi sekarang kondisi di sekitaran KJA yang semakin dangkal,” katanya.

Atas kejadian ini, Endang mengaku belum bisa berbuat banyak karena kerusakan aset yang dimilikinya cukup parah.

"Paling saya sekarang menyelamatkan aset yang ada dulu. Kalau dibangun lagi belum tahu kapan, karena butuh dana besar juga. Rencana panen untuk akhir tahun ini dipastikan gagal,” ujarnya.

Babinsa Desa Cikidangbayabang, Serka Supendi menyebutkan, selain di blok Cokelat, dampak air bah Sungai Cisokan juga merusak sejumlah KJA di Blok Jangari, Mande, Cianjur.

"Kejadian ini dipicu luapan air di hulu Sungai Cisokan yang masuk ke kawasan waduk dengan membawa material sampah sehingga merusak japung milik petani ikan KJA,” kata Supendi, Senin.

Baca juga: Kerugian akibat Banjir dan Longsor di Limapuluh Kota Mencapai Rp 51,8 Miliar

Data yang diperoleh, KJA yang mengalami kerusakan sekitar 30 unit dan berada di beberapa titik lokasi. Ada pun KJA blok Cokelat, disebutkannya, paling terdampak karena tepat berada di hulu Sungai Cisokan.

“Tidak ada korban, nihil. Namun, kerugian materil memang cukup besar, ratusan juta lebih,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com