KOMPAS.com - Sabtu (14/12/2019), AH (21) ditemukan tewas di kamar kerabatnya di Kecamatan Manggala, Makassar, dengan luka di leher.
Ia dibunuh RK (20), kekasihya setelah mengaku hamil 4 bulan.
Kasus pembunuhan berawal saat RK menemui AH pada Jumat (13/12/2019) sore di tempat tinggalnya.
AH selama 6 bulan terakhir tinggal di rumah pamannya di Perumahan Citra Elok, Jalan Tamangapi, Kelurahan Tamangapa, Kecamatan Manggala, Makassar.
Paman AH, Burhan, pemilik rumah adalah Ketua KPU Pangkep.
Baca juga: Pembunuhan Mahasiswi UIN Alauddin Makassar, Begini Pengakuan Pelaku
AH dan RK adalah teman satu kampus di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin.
Jumat sore itu, AH dan RK berbincang di teras rumah. Lalu AH mengajak kekasihnya berbicara di kamar. Saat itu AH mengaku hamil 4 bulan.
Mereka pun terlibat cekcok di dalam kamar.
RK kemudian membekap wajah AH selama 15 menit. Setelah ia melihat jari tangan AH masih bergerak, RK pun segera ke dapur dan mengambil pisau untuk membunuh kekasihnya.
"Caranya itu, satu tangan memegang bantal, satu tangan memegang pisau lalu mengiris leher korban," ungkap Kanit Reskrim Polsek Manggala Iptu Syamsuddin.
Baca juga: Setelah Mengaku Hamil, Mahasiswi UIN Alauddin Makassar Dibunuh Kekasih
Menurut polisi, AH dan RK sudah dekat sejak Maret 2019 lalu. Bahkan RK dketahui telah akrab dengan keluarga kekasihnya tersebut.
Mayat AH ditemukan pertama kali oleh Satriani, sepupunya, pada Sabtu siang sekitar pukul 12.00.
Satriani bercerita menemukan AH dalam kondisi telentang dengan wajah tertutup bantal.
"Datang tadi siang, saya buka pintu kamarnya sudah begitu (telentang)," ujarnya.
Baca juga: Dibunuh dengan Bantal dan Pisau, Ini Fakta-fakta Tewasnya Mahasiswi Makassar di Tangan Kekasih