Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keracunan Massal Usai Muludan di Sukabumi, Warga Santap Gudeg hingga Sambal

Kompas.com - 16/12/2019, 10:40 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Sebanyak 94 orang dari dua desa di Kabupaten Sukabumi diduga keracunan makanan usai acara Muludan yang diselenggarakan warga di Kampung Barujagong pada Sabtu (14/12/2019) pagi

Saat maulidan, warga mengonsumsi makanan berupa telur, gudeg nangka, mie, dan sambal yang disediakan sebagai suguhan.

Warga yang datang di acara tersebut berasal dari Kampung Barujagong, Desa Cisaura dan Kampung Sinagarkolot, Desa Nagrak Utara.

Baca juga: 94 Warga Diduga Keracunan Makanan Usai Acara Muludan di Sukabumi

Dari data Dinas Kesehatan Sukabumi, warga mulai merasakan keluhan keracunan seperti mual, muntah, dan diare sejak Sabtu malam.

Tengah malam, pasien pertama datang ke Puskesmas Nagrak untuk memeriksakan diri.

"Keluhan pasien mayoritas mual, muntah dan diare. Semuanya langsung ditangani tim medis," ujar Damayanti, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Sukabumi sata dikonfirmasi Kompas.com melalui pesan WhatsApp pada Minggu (15/12/2019).

Ia menyebut 69 orang ditangani di Puskesmas Nagrak, sebanyak 24 orang ditangani di Posko kesehatan, 1 orang di Rumah Sakit Kartika Cibadak, dan 2 orang di RSUD Sekarwangi Cibadak.

Baca juga: Ratusan Karyawan Garmen di Sleman Diduga Keracunan, Sampel Makan Siang Diperiksa

"Saat ini yang masih ditangani di Puskesmas Nagrak sebanyak 32 orang, dan 37 orang sudah dipulangkan," jelasnya.

Damayanti mengatakan saat ini pihaknya masih mengoptimalkan penanganan pasien hingga sembuh. Setelah itu Dinas Kesehatan akan melakukan investigasi penyebab keracunan massal tersebut.

"Sekarang tim mengoptimalkan penanganan seluruh pasien," kata dia.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Budiyanto | Editor: Aprillia Ika)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com