SURABAYA, KOMPAS.com - TEDxJalanTunjungan kembali hadir tahun ini dengan mengusung tema perempuan, kesetaraan, dan pendidikan seks.
Tema "Make it Matter!" diangkat dalam konferensi ini untuk menunjukkan ide-ide mengenai pendidikan seksual yang hingga saat ini masih tabu dibahas di kalangan masyarakat Indonesia.
Lead Organizer TEDxJalanTunjungan Janice Budihartono mengatakan, konferensi ini hadir dengan lisensi TEDxWomen pertama dengan nama resmi TEDxJalanTunjunganWomen.
Melalui kegiatan ini, ia berharap dapat menyebarkan ide mengenai pendidikan seksual dari beberapa sektor yang jarang dibahas.
Selain itu, menggali potensi-potensi perempuan yang dapat berkontribusi dan meraih prestasi di bidangnya masing-masing.
"Terlebih bila ada sisi positif yang dapat diaplikasikan mampu memunculkan generasi-generasi baru dengan ide yang tak kalah hebatnya. Tentunya nanti akan bermanfaatkan bagi lingkungan sekitar kita," kata Janice membuka konferensi di hall Spazio Tower, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (14/12/2019).
Baca juga: Di Balik Kisah Dosen UGM Gendong Anak Mahasiswanya di Kelas
Kegiatan ini diikuti peserta dari berbagai kalangan, mulai dari sektor pendidikan hingga profesional. Walaupun memiliki titel Women, tapi acara ini tidak membatasi gender apapun untuk ikut terlibat.
Di samping itu, para pembicara juga dihadirkan untuk membagikan ide dan gagasan mengenai isu gender dan pendidikan seksual.
Peserta juga diharapkan mampu mentransformasikan ide dan gagasan dari para pembicara dalam lingkungan dan kehidupan mereka.
Ginatri S Noer atau Gina S Noer, penulis, produser, dan juga sutradara film Dua Garis Biru, menjadi salah satu pengisi acara dalam konferensi TEDxJalanTunjunganWomen.
Mula-mula, Gina bercerita tentang kisah hidupnya di masa kecil. Saat Gina dilahirkan, orangtua sudah berusia 40 tahun.
Semasa kecilnya, ia tidak pernah mendapatkan pendidikan seks dari orangtuanya. Sebab, ayah dan ibu Gina bukanlah orangtua yang bisa membicarakan seks secara terbuka.
"Jadi orang tuasaya, ibu saya tepatnya, baru bicara soal seks sat usia saya 19 tahun. Dua tahun sebelum saya menikah di usia 21 tahun," kata istri Salman Aristo itu, yang juga seorang penulis skenario film, produser, dan sutradara.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.