Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dugaan Polisi Jika Yusuf Jatuh ke Parit hingga Kepalanya Dimakan Reptil Dinilai Janggal

Kompas.com - 15/12/2019, 18:06 WIB
Zakarias Demon Daton,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

“Tepat dibawah fly over Jalan Juanda terdapat saluran buntu. Sedimentasi nyaris penuh menutup ruang drainasenya. Jangan sangat sulit benda besar melewati jalur ini,” kata dia.

Karena ini dugaan Yusuf terseret banjir dinilai janggal.

Baca juga: Jasad Balita Tanpa Kepala Ditemukan di Parit, Keluarga Yakin Itu Bocah PAUD yang Hilang

 

Sebagai bahan penyelidikan

Meski demikian, Hairul mengatakan timnya tak memiliki kewenangan apapun memutuskan atau pun menyimpulkan apapun terkait kasus tersebut.

Pihaknya hanya membantu fakta lapangan kepada polisi untuk bahan penyelidikan.

“Temuan kami di lapangan ini jadi bahan pertimbangan saja,” kata dia.

Temuan banyak jaring besi ini pula membuat kedua orang tua Yusuf tak percaya jika anaknya disebut terpeleset ke parit lalu terseret banjir ke lokasi penemuan.

“Kami tidak yakin, anak kami ini jatuh ke parit. Kami duga ada tindakan kejahatan. Semoga polisi bisa mengungkap,” kata Bambang saat ditemui di kediamannya di Gunung Lingai, Sabtu (14/12/2019).

Baca juga: Kecurigaan Orangtua Murid PAUD yang Tak Yakin Anaknya Hilang Terpeleset ke Parit

 

Tidak ada tanda kekerasan

Diberitakan sebelumnya, Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Arif Budiman mengatakan berdasarkan petunjuk dugaan sementara anak tersebut terseret banjir karena tak ditemukan indikasi kekerasan.

Soal tubuhnya yang tidak utuh, kata Arif karena hanyut dalam air belasan hari sehingga berpotensi membusuk dan dimakan hewan reptil.

“Ada temuan dokter forensik kulit hewan reptil di paha kanan jasad itu. Sementara semua tulang-tulangnya masih utuh. Hanya terlepas karena jaringan lunaknya membusuk,” jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com