Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Indahnya Setigi Gresik, Istana Batu Kapur Perpaduan Honai Papua

Kompas.com - 14/12/2019, 17:32 WIB
Hamzah Arfah,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

Belum tentukan tarif

Pemerintah Desa (Pemdes) Sekapuk masih belum menentukan tarif masuk bagi para pengunjung wisata Setigi.

Hingga kini para pengunjung yang sudah penasaran maupun mereka yang ingin swafoto dengan latar perbukitan kapur, baru sekedar dikenakan biaya parkir.

"Sementara baru bayar parkir saja, Rp 5.000 untuk sepeda motor dan Rp 10.000 untuk mobil. Tiket masuk belum, tapi nanti tetap ada lah, cuma berapanya nanti saja (kami jelaskan) saat launching, biar surprise," kata Halim.

Dengan membayar biaya parkir dan tiket masuk, nantinya para pengunjung bisa menikmati beberapa wahana wisata yang sudah dipersiapkan oleh pengelola.

Selain di lahan seluas 1,5 hektar, juga beberapa spot di lahan lain yang masih dalam tahap pengerjaan.

"Itu kami anggap sebagai bonus buat pengunjung. Karena selain bisa menikmati wahana wisata yang ada di area 1,5 hektar, mereka juga bisa menikmati obyek lain yang ada di sini, meskipun belum kami resmikan," tutur dia.

Baca juga: Suguhkan Body Rafting, Desa Kertayasa Jadi Juara Desa Wisata Nusantara 2019

Pembiayaan

Untuk pengerjaan obyek wisata seluas 1,5 hektar, Halim mengaku membutuhkan biaya hampir Rp 2 miliar.

Biaya ini dikatakan berasal dari iuran warga Desa Sekapuk, yang diwujudkan dalam investasi Taplus.

"Dana desa hanya untuk paving jalan saja, sekitar Rp 222 juta. Selebihnya full pembiayaan masyarakat, melalui investasi Taplus. Jadi setiap hari warga yang ikut investasi bayar Rp 8.000, dan dana ini yang kami gunakan untuk membangun," ucap Halim.

Data Pemdes Sekapuk, saat ini ada 4.673 warga yang tercakup dalam 1.257 KK (kepala keluarga), yang tersebar di 29 RT dan 5 RW yang ada di Desa Sekapuk.

Patung Semar, salah satu ikon yang coba ditonjolkan di Wisata Setigi.KOMPAS.COM/HAMZAH ARFAH Patung Semar, salah satu ikon yang coba ditonjolkan di Wisata Setigi.
Dana yang terkumpul dari mereka ini kemudian digunakan sebagai sarana untuk membangun sarana wisata.

"Saat launching pada malam tahun baru nanti, mereka yang ikut iuran akan mendapatkan satu surat obligasi. Dengan surat obligasi inilah, mereka akan mendapat bagian dari saham yang mereka tanamkan di tempat wisata Setigi," ujar dia.

Respons pengunjung

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com