KOMPAS.com - Minggu (8/12/2019), banjir bandang yang membawa material lumpur terjadi di wilayah Desa Poi, Kecamatan Dolo Selatan, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat ada 1.026 jiwa yang direlokasi akibat kejadian tersebut.
Dilansir dari VOA Indonesia, banjir bandang yang terjadi di wilayah Desa Poi dipicu oleh hujan deras selama dua jam yang mengakibatkan material di lereng Gunung Tinombu, Kabupaten Sigi, Sulawesi Selatan hanyut.
Nartin (37), seorang ibu rumah tangga di Desa Po bercerita saat gempa bumi yang terjadi pada tahun 2018 lalu, Gunung Tinombu di desa mereka akan terbelah karena longsor.
Baca juga: 4 Fakta Banjir Bandang di Sigi, Dua Meninggal hingga Bupati Minta Warga Waspada
Akibatnya terdapat tumpukan material batu becampur pasir dan kerikil seluas 62 hektar di lereng Gunung Tinombu. Material tersebut yang terbawa saat banjir bandang, Minggu pagi.
Menurut Nartin, sejak tumpukan longsoran itu muncul pasca-gempa tahun 2018, warga Desa Poi, Pulu, dan Balongga sudah merasa tak aman.
Mereka takut saat hujan deras dalam waktu yang lama, material tersebut akan terbawa arus ke pemukiman mereka yang hanya berjarak 1,5 kilometer dari kaki gunung.
Ketakutan mereka terbukti.
Saat banjir bandang menerjang kampung mereka pada Minggu pagi pekan lalu, enam rumah rusak berat tertimbun material pasir bercampur lumpur setingga 1 meter.
Baca juga: Tengah Tertidur, Ayah dan Anak di Sigi Tewas Saat Banjir Bandang Datang
“Kalau sudah hujan, sudah lari kita orang. Sedangkan rumah cuma kecil mau ditempati. Kalau hujan begini, mau lari dimana kita, mau berkumpul dimana?” ujar Nartin dengan nada khawatir.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.