PEKANBARU, KOMPAS.com - Nurilas (50), seorang petani di Desa Pulau Birandang, Kecamatan Kampar Timur, Kabupaten Kampar, Riau, hanya bisa pasrah melihat dua hektar sawahnya terancam gagal panen akibat terendam banjir.
Padahal, kata dia, beberapa bulan ke depan padinya bakal dipanen.
Kejadian itu, kata dia, diketahui sehari yang lalu saat melihat sawahnya sudah terendam air luapan Sungai Kampar.
"Saat itu sawah saya sudah terendam banjir. Mau nangis saya melihatnya," kata Ilas, Jumat (13/12/2019).
Baca juga: Ratusan Hektar Sawah di Kampar Terancam Gagal Panen Akibat Banjir
Meski demikan, dengan raut wajah yang sedih, dirinya bersama suami, Aliasmi (60), mencoba tegar menghadapi semua itu.
"Kami coba untuk sabar. Karena banjir ini juga sudah hampir setiap tahun kami alami. Tahun lalu juga ada gagal panen, tapi enggak semuanya," ujar Ilas.
Dia mengaku, banjir menenggelamkan ratusan hektar sawah petani lainnya.
Padahal, kata Ilas, sebagian besar padi sudah sudah siap untuk dipanen.
"Kemarin untung saya masih bisa panen, dapat satu karung. Tapi sekarang udah habis tenggelam," tutur dia.
Dia mengaku, penanaman benih padi dilakukan pada Agustus 2019, sebelum memasuki musim hujan.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan