Diceritakannya, mulanya, Mustadi datang bersama rekannya Irian (32) ke pondok kebun untuk menggiling kopi yang baru selesai dipanen.
Setelah menggiling kopi, korban bermaksud menjerat burung miliknya yang ada di kebun.
Mendadak, sekitar 10 meter dari lokasi pondok, Irian melihat seekor harimau sedang berjalan menuju ke korban.
"Temannya ini sempat meneriaki korban untuk lari. Namun, harimau tersebut langsung menerkam leher korban," katanya saat dihubungi, Jumat (13/12/2019).
Setelah diterkam, tubuh Maspur pun diseret harimau tersebut. Melihat temannya diterkam harimau, sambugngnya, Irian pun memukuli seng di pondok untuk membuat suara gaduh agar harimau itu pergi dan meninggalkan mereka.
"Harimau itu sempat pergi setelah menerkam korban. Saat saksi mencoba mendekati untuk menolong temannya, harimau itu datang lagi. Saksi akhirnya menelepon warga dan melapor ke kita," ujarnya.
Baca juga: Lagi, Petani Kopi Tewas Diterkam Harimau di Lahat
LM (32), oknum guru honorer Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri di Kecamatan Sutera, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, ditangkap polisi pada Selasa (10/12/2019), ia diduga mencabuli siswinya berinisial WD (13).
LM ditangkap setelah polisi menerima laporan dari kakak korban yang masuk ke Polres Pesisir Selatan.
Kasat Reskrim Polres Pesisir Selatan, AKP Allan Budi Kusuma mengatakan, setelah menerima laporan dari keluarga korban, pihaknya langsung bergerak dan menangkap pelaku.
"Kami sudah menetapkan LM sebagai tersangka dan sekarang ditahan di Mapolres Pesisir Selatan," katanya.
Atas perbuatannya, tersangka dijerat dengan UU Perlindungan Anak dengan ancaman maksimal 15 tahun penjara dan denda maksimal Rp 5 miliar.
Sebuah video memperlihatkan seorang nenek tidur di pangkuan suaminya di kereta Prameks viral di media sosial.
Dalam video tersebut, sang kakek duduk sambil menatap ke arah luar jendela kereta api. Posisi tangan sang kakek merangkul nenek yang terlelap.