Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati Bogor Sebut UN Jadi Masalah Besar bagi Siswa di Indonesia

Kompas.com - 13/12/2019, 21:13 WIB
Afdhalul Ikhsan,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

KABUPATEN BOGOR, KOMPAS.com - Bupati Bogor Ade Yasin menyampaikan pandangannya mengenai penggantian Ujian Nasional (UN) pada tahun ajaran 2021.

Menurut Ade, selama ini UN sudah menjadi masalah besar bagi para siswa di Indonesia, khususnya di Kabupaten Bogor.

Masyarakat, kata dia, menilai bahwa UN selalu menjadi tolak ukur kecerdasan anak serta nilai di akhir masa sekolah.

"Iya kan UN itu bukan jadi jaminan bahwa dia pintar, tetapi kan siswa itu dilihat dari kesehariannya dan justru saat ulangan harian. Rajin apa enggak cerdas apa enggak," ucap Ade, saat ditemui di Ruang Rapat Bupati, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (13/12/2019).

Baca juga: Klarifikasi Nadiem Makarim: UN Tidak Dihapus, Hanya Diganti...

Sehingga hal itu berdampak pada siswa berprestasi yang diukur hanya dari nilai UN saja.

Padahal, standar kenaikan dari satu jenjang ke jenjang yang lebih tinggi bisa dilihat dari banyak kemampuan lain.

"UN kadang-kadang ya kayak bikin gambling begitu, karena ketika kondisi anaknya lagi tidak bagus, jadi UN-nya jelek. Padahal dia (siswa) pintar kan," sambung Ade.

Oleh sebab itu, penghapusan UN tidak menjadi masalah besar, asalkan ada pengganti yang lebih baik.

Ketua DPW Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini pun sepakat dengan kebijakan UN 2021 ditiadakan.

"Iya, saya pikir penghapusan UN tidak jadi masalah besar asal penggantinya harus menjadi lebih baik. Jadi kecerdasan anak tidak lagi diukur dari UN menurut saya," ungkap Ade.

Kata Ade, alasan ditiadakannya UN oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Nadiem Makarim, disebabkan karena UN hanya membuat siswa menghafal dan menjadi sumber stres bagi siswa, guru, dan orangtua.

Dengan dihapuskannya UN, anak-anak sekolah bisa berinovasi dan mengekplorasi kemampuan kognitifnya dalam kegiatan belajar mengajar.

"Jadi saya pikir jam pelajaran akan berkualitas. Sarannya Pak Mendikbud yang baru ini lebih banyak untuk berinovasi, berkreasi, jangan hanya model-model belajar yang konvensional (hafalan) itu-itu saja. Tapi lebih diorbitkan, dimaksimalkan, dieksplorasi kemampuannya dan itu lebih bagus," paparnya.

Ade juga merespons pernyataan Mendikbud yang merencanakan bahwa penilaian kompetensi minimum diukur melalui asesmen literasi dan numerasi.

Ia pun sepakat jika acuan untuk mengetahui kualitas mutu pendidikan dinilai dari literasi digital.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Tingkat Inflasi Sulsel di Bawah Nasional, Pengamat Ekonomi: Bravo Pemprov Sulsel

Tingkat Inflasi Sulsel di Bawah Nasional, Pengamat Ekonomi: Bravo Pemprov Sulsel

Regional
Hadiri Milad Ke-111 Muhammadiyah, Gubernur Riau: Bersama Kita Hadapi Tantangan

Hadiri Milad Ke-111 Muhammadiyah, Gubernur Riau: Bersama Kita Hadapi Tantangan

Regional
Pemkot Tangsel Buka Lelang Barang Milik Daerah, Catat Tanggal dan Cara Daftarnya!

Pemkot Tangsel Buka Lelang Barang Milik Daerah, Catat Tanggal dan Cara Daftarnya!

Regional
Pelopor Smart City, Aplikasi Milik Pemkot Tangerang Telah Direplikasi 47 Daerah di Indonesia

Pelopor Smart City, Aplikasi Milik Pemkot Tangerang Telah Direplikasi 47 Daerah di Indonesia

Regional
Turunkan Stunting di Jembrana, Bupati Tamba Fokus Bantu 147 Keluarga Kurang Mampu

Turunkan Stunting di Jembrana, Bupati Tamba Fokus Bantu 147 Keluarga Kurang Mampu

Regional
Implementasi Program BAAS, Bupati Tamba Bagikan Bahan Makanan Sehat untuk Anak Stunting

Implementasi Program BAAS, Bupati Tamba Bagikan Bahan Makanan Sehat untuk Anak Stunting

Regional
Fokus Pembangunan Kalteng pada 2024, dari Infrastruktur, Pendidikan, hingga Perekonomian

Fokus Pembangunan Kalteng pada 2024, dari Infrastruktur, Pendidikan, hingga Perekonomian

Regional
Sekdaprov Kalteng Paparkan Berbagai Inovasi dan Strategi KIP Kalteng, dari Portal PPID hingga Satu Data

Sekdaprov Kalteng Paparkan Berbagai Inovasi dan Strategi KIP Kalteng, dari Portal PPID hingga Satu Data

Regional
Pabrik Biomassa Segera Berdiri di Blora, Target Produksi hingga 180.000 Ton Per Tahun

Pabrik Biomassa Segera Berdiri di Blora, Target Produksi hingga 180.000 Ton Per Tahun

Regional
Atasi Banjir di Kaligawe dan Muktiharjo Kidul, Mbak Ita Optimalkan Koordinasi Lintas Sektor

Atasi Banjir di Kaligawe dan Muktiharjo Kidul, Mbak Ita Optimalkan Koordinasi Lintas Sektor

Regional
Komitmen Jaga Kelestarian Satwa Burung, Mas Dhito: Kami Terbuka dengan Masukan dari Masyarakat

Komitmen Jaga Kelestarian Satwa Burung, Mas Dhito: Kami Terbuka dengan Masukan dari Masyarakat

Regional
Soal Pembebasan Lahan Tol Kediri-Kertosono, Pemkab Kediri: Tinggal 2 Persen

Soal Pembebasan Lahan Tol Kediri-Kertosono, Pemkab Kediri: Tinggal 2 Persen

Regional
Turunkan Angka Stunting di Sumut, Pj Gubernur Hassanudin Lakukan 2 Langkah Ini

Turunkan Angka Stunting di Sumut, Pj Gubernur Hassanudin Lakukan 2 Langkah Ini

Regional
Hadiri Pelantikan Ketua KONI Kalteng, Gubernur Sugianto Harap Prestasi PON Meningkat

Hadiri Pelantikan Ketua KONI Kalteng, Gubernur Sugianto Harap Prestasi PON Meningkat

Regional
Matangkan Pengadaan Lahan Tol Serpong-Balaraja, DPRKP Banten Gelar Konsultasi Publik

Matangkan Pengadaan Lahan Tol Serpong-Balaraja, DPRKP Banten Gelar Konsultasi Publik

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com