Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Hektar Sawah di Kampar Terancam Gagal Panen Akibat Banjir

Kompas.com - 13/12/2019, 20:11 WIB
Idon Tanjung,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Dampak banjir yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Kampar, Riau, makin meluas. Ratusan hektar tanaman padi milik petani terancam gagal panen.

Ratusan hektar padi yang terancam gagal panen atau puso, salah satunya di Desa Koto Perambahan, Kecamatan Kampar.

Kepala Desa Koto Perambahan Sahrul saat diwawancarai Kompas.com mengatakan, padi petani yang terancam gagal panen seluas lebih kurang 115 hektar.

"Padi warga di Desa Koto Perambahan ini semuanya sudah terendam banjir. Dibeberapa tempat sawah sudah tak nampak lagi," sebut Sahrul, Jumat (13/12/2019).

Baca juga: Dijarah Ratusan Monyet, Petani di Kaki Gunung Lawu Gagal Panen

Banjir dua hari

Dia mengatakan, banjir yang menggenangi padi di sawah sudah berlangsung selama dua hari.

Jika sudah terendam banjir, kata Sahrul, otomatis padi tidak bisa lagi dipanen atau dimanfaatkan. 

Padahal, kata Sahrul, diperkirakan pada bulan Januari dan Februari 2020 mendatang warga sudah panen. 

"Biasanya warga di sini panennya serentak  menjelang bulan puasa setiap tahunnya. Saat ini sekitar 70 hektar, itu padinya sudah menguning yang sebentar lagi bisa dipanen," kata Sahrul.

Hal ini tentunya membuat petani di Desa Koto Perambahan mengalami kerugian yang cukup besar.

"Kalau kerugiannya, belum bisa kita taksir, karena ketinggian air masih terus bertambah. Yang jelas kerugiannya cukup besar," kata Sahrul.

Baca juga: Pemprov Gorontalo Siap Ganti Rugi Sawah yang Gagal Panen Akibat Kemarau

Bencana tahunan

Bencana banjir yang berdampak ke sawah petani terjadi hampir setiap tahun. Sebut Sahrul, tahun 2018 lalu semua petani gagal panen.

Saat itu, sambung dia, warga hanya bisa mengeluh. Padahal, warga tanam padi untuk bekal makan selama bulan ramadhan, dan juga untuk dijual.

"Bantuan dari pemerintah (kabupaten maupun provinsi) pun minim. Tapi bagaimana pun ini risiko petani kami. Cuma warga berharap setelah gagal panen ini pemerintah memberikan bantuan berupa bibit," ucap Sahrul.

Selain sawah, tambah dia, sekitar puluhan hektar kebun sawit dan karet milik warga juga terendam banjir. 

"Sawit dan karet tak begitu parah. Hanya padi saja yang parah, karena di dataran rendah," tutupnya.

Baca juga: Banjir di Riau Meluas hingga 5 Kabupaten

Banjir meluas

Diberitakan sebelumnya, banjir di Kabupaten Kampar hingga kini terus meluas, akibat luapan air Sungai Kampar yang semakin tinggi.

Daerah yang sudah terdampak banjir, yakni di Kecamatan Gunung Sahilan, Siak Hulu, Kampar Kiri Tengah dan Kampar.

Dari tiga wilayah tersebut, ratusan rumah warga di bantaran sungai sudah terdampak banjir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com