YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Warga RT 06, Dusun Kepek I, Desa Kepek, Kecamatan Wonosari, Gunungkidul, Yogyakarta, membongkar dinding penahan tanah atau talud yang selama ini diduga menjadi sarang ular kobra yang beberapa hari terakhir muncul.
Hingga saat ini total ada 21 anakan dan satu indukan yang tertangkap warga.
Dari pengamatan Kompas.com , Jumat (13/12/2019), talud yang berada di tengah permukiman warga itu kondisinya memang sudah rusak, banyak retakan dan lubang.
Di beberapa lubang terdapat kamper yang sengaja dipasang agar ular tidak keluar.
Tiga pekerja mulai membongkar talud, dengan agak berhati-hati karena takut ular muncul.
Namun, hingga siang tidak ada tanda kemunculan ular jenis kobra yang beberapa pekan terakhir muncul.
"Pembongkaran ini upaya mencari sarang ular kobra," kata Kepala Dusun Kepek I, Sukirno di lokasi, Jumat.
Baca juga: Ular Kobra Muncul di Pemukiman Saat Musim Hujan, Ahli LIPI Jelaskan
Penelusuran keberadaan sarang ular terus dilakukan sejak kemunculan ular-ular tersebut pada Senin (2/12/2019) lalu.
Pihaknya berkoordinasi dengan pawang dan pecinta reptil untuk mengetahui keberadaan indukan ular.
21 anakan ular kobra yang ditangkap oleh warga, sebagian besar dibawa oleh pawang, dan pecinta reptil di Gunungkidul.
"Keterangan pawang ularnya itu bilang, kalau kemungkinan ini (talud) jadi tempat strategis bertelur ular. Terus hari ini mulai kami bongkar (taludnya), apalagi yang punya (pekarangan) juga mengizinkan," ujar dia.
Salah seorang warga Kepek I Ervan Bambang menambahkan, warga terus berupaya mencari keberadaan indukan ular kobra.
Diketahui kemunculan kobra terjadi setiap akhir November hingga awal Desember, sejak tahun 2016 hingga saat ini.
Pada tahun 2017, warga berhasil menangkap 32 ekor anakan ular kobra dan tahun di 2018 berhasil menangkap 17 ekor anakan ular kobra.
"Setiap malam warga ronda, mencari keberadaan ular kobra di sini," kata Ervan.
Anggota relawan Gunungkidul Reptil Independen, Dino Ashar Setiawan mengatakan, selain belasan ular kobra, dirinya menangkap ular kadot, ular air, dan dua ekor weling di sekitar Dusun Kepek I.
"Untuk ular kobra seringnya disebut ular kobra jowo. Untuk ular yang besar memiliki kelamin perempuan," kata dia.
Selain di Dusun Kepek I, anakan ular kobra juga ada di Dusun Tenggaran, Desa Gedangrejo, Kecamatan Karangmojo.
Baca juga: Teror Ular Resahkan Warga Klaten, 13 Anakan Kobra Berkeliaran
Salah seorang warga Dusun Tenggaran. Agus mengatakan, ular kobra muncul Rabu (11/12/2019) malam dan Kamis (12/12/2019).
"Pas dipukul pakai kayu sama ayah saya itu ularnya malah berdiri, dan kelihatan ada warga kuning di bagian lehernya. Nah, tahu itu (ular) kobra saya langsung refleks ikut memukuli ularnya sampai mati," ujar dia.
Masyarakat di sana akan melakukan pembersihan gorong-gorong untuk mencegah kemunculan kembali ular kobra.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.