Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kakek dan Nenek Tewas Saat Bercocok Tanam, Begini Kronologinya

Kompas.com - 13/12/2019, 15:17 WIB
Bagus Supriadi,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

JEMBER, KOMPAS.com – Mudak (75) dan Sunamu (74), ditemukan meninggal dunia di lahan tetelan kawasan Perhutani KRPH Curahtakir, Dusun Punco, Desa Curahtakir, Kecamatan Tempurejo, Jember, Jawa Timur, Jumat (13/12/2019).

Kakek dan nenek yang merupakan pasangan suami istri itu tewas dalam waktu yang berdekatan.

Awalnya, Mudak dan Sunamu sedang menggarap lahannya untuk bercocok tanam. Kemudian, turun hujan deras disertai angin yang kencang.

“Pasutri itu sudah tua, keduanya melakukan aktivitas sehari-hari untuk bercocok tanam,” kata Kapolsek Tempurejo AKP Suhartanto saat dikonfirmasi.

Baca juga: Lagi, Petani Kopi Tewas Diterkam Harimau di Lahat

Mudak diduga memiliki penyakit jantung.

Ketika hujan deras dan angin kencang melanda, Mudak diduga mendapat serangan jantung dan meninggal dunia.

Saat mengetahui suaminya meninggal, Sunamu mencoba turun dari lahan tetelan untuk memberi tahu keluarganya.

“Karena kondisinya gelap, hujan deras dan angin, saat turun, Nenek itu terperosok. Akhirnya ikut meninggal dengan kondisi berlumpur,” kata Suhartanto.

Setelah keduanya tidak pulang ke rumah, keluarganya bingung dan mencari keberadaan keduanya ke lahan tetelan.

Mereka menemukan Mudak sudah meninggal dunia.

“Akhirnya, Kepala Dusun Kasun bersama masyarakat Ponco mengevakuasi jenazah korban yang jasadnya sudah terpendam lumpur dan terbawa arus air karena hujan deras,” ujar Suhartanto.

Selanjutnya, keluarga korban juga mencari Sunamu.

Warga menemukan jasadnya pada Jumat, sekitar pukul 06.00 WIB.

Lokasi jasad korban terpisah sekitar 100 meter dari jasad suaminya.

“Pada tubuh kedua korban tidak ditemukan adanya tanda penganiayan,” kata Suhartanto.

Selanjutnya, keluarga membuat surat pernyataan untuk tidak dilakukan otopsi.

Jenazah kedua korban kemudian dimakamkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com