Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemusnahan Barang Bukti Pistol Ternyata Tak Mudah, Begini Caranya

Kompas.com - 13/12/2019, 13:46 WIB
Dani Julius Zebua,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com - Menghancurkan barang bukti tindak pidana berupa uang palsu, minuman beralkohol atau narkotika mungkin tidak terlalu sulit.

Namun, untuk memusnahkan barang bukti kejahatan berupa pistol beserta pelurunya, dibutuhkan waktu yang lama.

Petugas yang melakukan pemusnahan harus melakukannya secara teliti dan hati-hati.

Aksi menghancurkan pistol jenis revolver Smith and Wesson ini dikerjakan beberapa polisi dari Satuan Brigade Mobil Daerah Istimewa Yogyakarta di tengah pemusnahan barang bukti kejahatan yang dilaksanakan Kejaksaan Negeri Wates, Kulon Progo, DIY, Kamis (12/12/2019).

Baca juga: Rampas Pistol Polisi, Perampok Toko Mas di Batubara Tewas Ditembak

Awalnya, beberapa polisi menghancurkan peluru lebih dulu.

Mereka melepas proyektil dari selongsong peluru secara hati-hati.

Mereka memakai tang dan alat jepit sederhana untuk melepas proyektil dengan mengeluarkan mesiu. Upaya paksa itu tidak jarang membuat selongsong robek. 

Langkah itu belum usai. Selongsong yang sudah tidak berproyektil itu masih bisa meletus.

Untuk itu, mereka masih tetap meletuskannya dengan hammer pelatuk revolver, agar selongsong benar-benar tidak bisa dimanfaatkan lagi.

Usai diletuskan, selongsong pun kemudian dipalu sampai pipih.

Menghancurkan sebuah pistol revolver memerlukan waktu cukup lama.

Mereka menggerinda pistol itu menjadi kecil-kecil.

Pertama, memotong grip atau pegagan pistol. Sisanya dipotong hingga 5 bagian.

Tempat mengisi peluru putaranya dibelah tersendiri menjadi dua.

"Bila tidak segera dimusnahkan, maka kami juga risau dan khawatir akan hilangnya barang bukti yang sudah sesuai dengan catatan pengadministrasian," kata Kepala Kejari Kulon Progo Widagdo Mulyono Petrus, Kamis.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com