Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antisipasi Cuaca Ekstrem di Musim Hujan, Ranting Pohon di Surabaya Dipangkas

Kompas.com - 13/12/2019, 13:28 WIB
Ghinan Salman,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Kepala Badan Penanggulangan Bencana dan Perlindungan Masyarakat (BPB Linmas) Kota Surabaya, Eddy Christijanto mengatakan, angin kencang pada musim hujan tahun ini masih berpotensi menerjang Surabaya.

"Ketika anomali hujan ini tidak turun-turun, kemungkinan terjadinya angin kencang pada waktu musim hujan ini bisa sekali," kata Eddy, kepada Kompas.com, Jumat (13/12/2019).

Eddy mengatakan, langkah untuk mengantisipasi terjadinya angin kencang itu, salah satunya adalah dengan melakukan perantingan-perantingan pohon yang sudah rapuh.

Hal itu terus dilakukan BPB Linmas bersama Satpol PP serta Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Kota Surabaya.

Baca juga: Angin Kencang dan Hujan Es, 1 Keluarga Tertimpa Rumah Ambruk

"Antisipasi kita adalah tetap melakukan perantingan pada pohon-pohon," ujar Eddy.

Tak hanya itu, BPB Linmas bersama Satpol PP dan Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman Cipta Karya dan Tata Ruang (DPRKPCKTR) juga akan melakukan penertiban dengan papan reklame dan baliho yang sudah tua dan rapuh.

Hal itu dilakukan untuk mengurangi risiko terjadinya korban jiwa saat terjadi angin kencang di musim hujan tahun ini.

Eddy juga meminta masyarakat untuk tetap waspada lantaran potensi angin kencang di Surabaya tidak bisa diprediksi.

Potensi angin kencang itu, sewaktu-waktu disebut bisa menerjang wilayah Kota Surabaya.

"Ketika ada hujan deras atau angin kencang, tolong kepada masyarakat tidak berdiri di bawah pohon rindang. Ini untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan," kata dia.

Meski Pemerintah Kota Surabaya gencar melakukan penanaman pohon di hampir semua wilayah Kota Pahlawan, Eddy menyebut, hal itu hanya berfungsi untuk menahan pergerakan angin.

Sebab, apabila pohon tersebut tidak cukup kuat menahan laju pergerakan angin, tetap bisa tumbang dan ambruk.

"Karena itu semua upaya untuk mengantisipasi terjadinya angin kencang tetap dilakukan. Makanya kami meminta semua tetap hati-hati. Pohon-pohon tetap kita lakukan perantingan," ujar dia.

Dengan potensi angin kencang yang tidak bisa diprediksi tersebut, pihaknya akan menganalisis pergerakan terjadinya angin pada musim hujan tahun ini.

Harapannya, BPB Linmas bisa melakukan antisipasi sejak dini sebelum angin kencang melanda Kota Surabaya.

Baca juga: Angin Kencang Landa Surabaya, Ini Peta Dua Kawasan Rawan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com