Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PLN Prediksi Babel Defisit Listrik pada 2021

Kompas.com - 13/12/2019, 11:53 WIB
Heru Dahnur ,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

PANGKAL PINANG, KOMPAS.com- Perusahaan Listrik Negara (PLN) memprediksi bakal ada kekurangan tenaga listrik di Kepulauan Bangka Belitung (Babel) pada 2021.

Keadaan surplus energi listrik yang dinikmati Babel saat ini diperkirakan akan habis terpakai dengan masuknya industri baru dalam dua tahun mendatang.

"Pembangkit baru perlu dipersiapkan jauh-jauh hari. Karena membangunnya tidak mudah. Sudah dimulai saat ini karena 2021 kami prediksi akan kurang," kata General Manager PLN UIW Kepulauan Bangka Belitung, Abdul Mukhlis, saat media gathering di Pangkal Pinang, Kamis (12/12/2019).

Soal kekurangan daya yang berujung dengan pemadaman listrik bergilir disebut Abdul pernah terjadi di Babel pada 2011.

Baca juga: Penggunaan 100 Persen CPO untuk Listrik Terkendala Regulasi Harga

Pemadaman listrik kala itu membuat warga turun ke jalan untuk berdemonstrasi hingga menutup akses jalan di depan kantor PLN Bangka.

Kejadian serupa diharapkan tidak terulang lagi jika pembangkit tenaga uap 2 x 50 megawatt (MW) bisa dioperasikan beberapa tahun ke depan.

Saat ini PLN telah mempersiapkan lahan di kawasan pembangkit Air Anyir.

Namun, PLN juga terus memantau pertumbuhan industri dari tahun ke tahun.

Jika ada penambahan permintaan secara berkelanjutan, daya surplus diprediksi akan terpakai.
Sebaliknya jika mengalami stagnasi, kajian ulang bakal dilakukan lantaran operasional pembangkit harus tetap dikeluarkan meskipun tidak ada pemakaian.

"Pembangkit kan harus 24 jam. Tidak bisa dihidupkan pas mau dipakai saja. Tidak semudah itu, tidak seperti bawa motor ketika dipakai saja dinyalakan," ujar dia.

Saat ini daya mampu listrik sistem Bangka sebesar 184 MW dengan beban puncak 158 MW. Sementara Belitung daya mampu 51 MW dengan beban 43 MW.

Baca juga: Pemerintah Targetkan Produksi Baterai Kendaraan Listrik di 2023

Selain mengupayakan pembangkit tenaga uap yang baru, PLN Bangka Belitung juga mendorong penggunaan 100 persen crude palm oil (CPO) untuk mesin diesel.

Selama ini untuk 20 persen CPO dengan dicampur solar atau B20 telah dioperasikan di Unit Pembangkit Merawang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com