Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sungai Bengawan Solo di Gresik Juga Tercemar, Warnanya Kehitaman

Kompas.com - 13/12/2019, 11:20 WIB
Hamzah Arfah,
Khairina

Tim Redaksi

GRESIK, KOMPAS.com - Air aliran Bengawan Solo yang tercemar sudah memasuki kawasan hilir sungai.

Setelah sempat melanda wilayah Kabupaten Lamongan, kini air tersebut sudah memasuki kawasan aliran Bengawan Solo yang ada di Kabupaten Gresik, Jawa Timur.

Salah satunya, aliran Bengawan Solo yang melintas di Desa Jrebeng, Kecamatan Dukun, Gresik.

Menurut penuturan Sutrisno (32), warga desa setempat, air di aliran Bengawan Solo yang ada di Desa Jrebeng mulai tampak keruh dan berubah warna menjadi kehitam-hitaman, pada Rabu (11/12/2019) lalu.

"Rabu itu warnanya mulai kelihatan kehitaman. Mungkin saja dari Lamongan dulu dan setelahnya baru mengalir ke sini," ujar Sutrisno saat ditemui di bantaran sungai, Jumat (13/12/2019).

Baca juga: Bengawan Solo Tercemar, Air PDAM yang Sempat Terimbas Berangsur Kembali Normal

Sejak saat itu, warga dikatakan mulai takut dan khawatir menggunakan air dari aliran Bengawan Solo untuk mencukupi kebutuhan.

Kendati setiap harinya, air dari aliran Bengawan Solo digunakan sebagai pasokan oleh instalasi air yang ada di desa setempat.

"Setelah itu pengolahan air yang ada di desa tidak keluar hingga saat ini, mungkin takut juga, khawatir terjadi dampak kepada warga jadi sementara tidak dihidupkan (tidak dioperasionalkan). Sebab pasokan airnya memang mengandalkan dari (aliran) Bengawan Solo," jelasnya.

Hal senada juga diutarakan oleh warga Desa Jrebeng yang lain, Khoiron. Ia mengatakan, warga sempat takut dalam menggunakan air dari Bengawan Solo yang diketahui telah tercemar limbah industri dari bagian hulu sungai.

"Kabar beritanya kan sudah ramai di media, jika Bengawan Solo ini tercemar limbah. Makanya warga di sini juga takut menggunakan," tutur Khoiron.

Baca juga: 17.000 Pelanggan PDAM Lamongan Terdampak Sungai Bengawan Solo yang Tercemar

Meski sempat terlihat kehitaman pada hari sebelumnya, air yang ada di aliran Bengawan Solo di Desa Jrebeng saat ini terpantau sudah tak lagi pekat, namun lebih cenderung berwarna kemerahan.

"Sudah agak mendingan jika dibanding kemarin, warna airnya kini sudah merah. Tapi tetap saja, warga masih belum berani menggunakan," kata dia.

Untuk sementara sambil menunggu air di aliran Bengawan Solo kembali dirasa normal, warga Desa Jrebeng mengandalkan sumur yang ada dalam mencukupi keperluan untuk mandi dan mencuci.

Sebelumnya, air Bengawan Solo yang melintas di Kabupaten Lamongan sempat membuat PDAM setempat menuai protes dari para pelanggan.

Hal itu dikarenakan, pasokan air yang diterima pelanggan turut berubah warna menjadi coklat kehitaman, meski kemudian berhasil ditangani secara berangsur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com