Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Gadungan Beraksi, Warga Diimbau Tak Mudah Percaya

Kompas.com - 12/12/2019, 17:15 WIB
Hamzah Arfah,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

GRESIK, KOMPAS.com - Tri Kurniawati (38), warga Desa Boboh, Kecamatan Menganti, Gresik, Jawa Timur, menjadi korban penipuan polisi gadungan.

Tri diperas oleh Agus Widodo (45) dan Musrizal (53) yang mengaku sebagai polisi anggota Polda Jawa Timur.

Kasus ini pun menjadi perhatian serius aparat penegak hukum, karena menyangkut keamanan warga dan Institusi Polri.

Kapolres Gresik AKBP Kusworo Wibowo mengatakan, kasus yang dialami Tri harus menjadi pembelajaran bersama.

Masyarakat diimbau tidak mudah percaya jika ada orang yang mengaku sebagai polisi dan memaksa meminta sejumlah uang.

"Bagi masyarakat yang mendapat tekanan dengan mengaku sebagai polisi, mohon untuk tidak gampang percaya," ujar Kusworo di sela rilis pengungkapan kasus yang dialami oleh Tri di Mapolres Gresik, Kamis (12/12/2019).

Baca juga: Dua Pria di Gresik Mengaku Polisi dan Memeras Warga

Kusworo menjelaskan, tidak ada standar operasional anggota kepolisian berupa meminta sejumlah uang dalam penanganan perkara hukum.

"Tidak ada polisi menangkap, kemudian meminta sejumlah uang, baru dibawa ke kantor polisi, itu tidak ada. Sehingga jangan mudah percaya," ucap dia.

Sebelumnya, Agus dan Musrizal ditangkap pihak kepolisian usai memeras Tri.

Mereka berdua mengaku sebagai anggota kepolisian dari Polda Jawa Timur.

Mereka menuduh Tri menjual obat-obatan tanpa disertai resep dokter, sehingga melanggar aturan.

Kepada korban, kedua polisi gadungan itu meminta uang Rp 20 juta agar Tri tidak dibawa ke kantor polisi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com