Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dengan Program "Bangga Papua", Warga Pedalaman Punya NIK, Bisa Beternak, dan Perbaiki Gizi Anak

Kompas.com - 12/12/2019, 15:26 WIB
Dhias Suwandi,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

"Misalnya kependudukan yang bisa mendorong meneryoban KK dan NIK, lalu Dinas Kesehatan bisa lakukan pengukuran stunting hingga pemberian imunisasi, kemudian Dinas Pertanian bisa mendorong masyarakat memanfaatkan perkarangannya menjadi lahan produktif dengan menanam sayur-sayuran," kata Eliezer.

Hingga 2019, setidaknya sudah ada 11 ribu anak di Paniai yang menjadi penerima manfaat Bangga Papua.

Baca juga: Saat Aktivis Papua Kecewa Praperadilannya Ditolak...

Punya NIk dan KK

Mereka kini telah memiliki NIK dan KK yang merupakan syarat untuk menjadi penerima manfaat.

"Kurang lebih ada 11 ribu anak yang akhirnya punya NIK dan sekitar 8.700 KK yang trlah diterbitkan," kata Eliezer.

Selain dari sisi kependudukan, kini masyarakat di pedalaman Paniai sudah lebih sadar untuk menjaga kesehatan.

Eliezer menyebut kini para orang tua sudah lebih rajin memandikan anaknya dan juga memeriksakan kesehatan.

Kemudian, kini asupan gizi masyarakat juga mulai meningkat karena dari dana yang mereka terima dan pendampingan dari Sekber, kini sudah ada warga yang berternak dan bertani.

"Banyak warga yang sudah memanfaatkan pekarangannya untuk bertani dengan menanam sayuran dan juga mulai berternak ayam yang nantinya mereka konsumsi sendiri," kata Eleizer.

Baca juga: Tim SAR Hentikan Pencarian Prajurit TNI Korban Longboat Terbalik di Papua

Beternak dan bertani

Hal tersebut diamini oleh Alfrida Adii, seorang Ibu/Wali dari anak penerima manfaat dari kampung Enarotali, distrik Paniai Timur yang dihubungi melalui telepin.

Menurut dia sejak 2018 atau ketika Bangga Papua digulirkan, kesejahteraan keluarganya meningkat dan kini ia mulai bertani sayur di pekarangan rumahnya.

"Harapan saya agar program BANGGA Papua ini dapat terus dilanjutkan karena sangat dirasakan manfaatnya yang membantu pemenuhan makanan bergizi bagi anak-anaknya yang berusia dibawah 4 tahun," kata Alfrida.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com