Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasib Korban Banjir di Kampar, Beras Mau Habis, padahal Tak Bisa Kerja

Kompas.com - 12/12/2019, 12:00 WIB
Idon Tanjung,
Khairina

Tim Redaksi

Kebutuhan pokok mulai menipis sejak banjir juga dialami Masrina (28).

Sehingga, dia berharap ada bantuan dari Pemerintah Kabupaten Kampar maupun dari pihak lainnya.

"Semua kebutuhan pokok semakin menipis. Beras mau habis. Suami gak bisa kerja. Suami saya kerja nelayan, tapi sekarang banjir jadi gak bisa cari ikan. Bantuan dari pemerintah belum ada kami dapat," kata Masrina kepada Kompas.com, Rabu (11/12/2019) kemarin.

Saat ini, Masrina bersama dua orang anaknya mengungsi ke musalah di dekat rumahnya.

"Kami sudah tiga hari mengungsi. Banjir di rumah sudah parah. Tapi suami tidak mengungsi karena jaga barang-barang di rumah," kata Masrina.

Baca juga: Cerita Korban Banjir di Kampar, Mengungsi Karena Takut Ular

Diberitakan sebelumnya, tingginya curah hujan membuat aliran Sungai Kampar di Kabupaten Kampar, Riau, meluap. 

Hal itu menyebabkan ratusan rumah warga di bantaran sungai di Kecamatan Gunung Sahilan terendam banjir.

Petugas gabungan dari kepolisian, TNI, BPBD, dan dinas sosial di Kabupaten Kampar sudah berada di lokasi melakukan penanganan terhadap warga yang terdampak.

Petugas juga mendirikan posko pengungsian, kesehatan, dan dapur umum.

Kasi Logistik BPBD Kampar Nasri Roza saat ditemui Kompas.com mengatakan, banjir yang terjadi di Kecamatan Gunung Sahilan merendam permukiman warga di Desa Gunung Sahilan dan Desa Sahilan Darussalam.

"Warga yang terdampak di Desa Gunung Sahilan 98 KK dan Desa Sahilan 176 KK. Jadi totalnya 274 KK," ujar Nasri, Rabu (11/12/2019).

Dia mengatakan, banjir sudah memasuki hari ketiga. Saat ini sejumlah warga sudah mengungsi. 

Namun, warga di negeri Kerajaan Gunung Sahilan itu masih banyak yang bertahan di rumah.

"Warga yang mengungsi karena ketinggian banjir di dalam rumahnya sudah mencapai satu meter. Saat ini warga banyak mengungsi ke rumah saudaranya. Tapi banyak juga yang masih bertahan di rumah," kata Nasri.

Dia menyebutkan, di sekitar lokasi banjir sudah didirikan tenda pengungsian dan dapur umum. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com