Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mulai Hujan, BPBD Gunungkidul Tetapkan Status Darurat Kekeringan

Kompas.com - 12/12/2019, 10:29 WIB
Markus Yuwono,
Khairina

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com-Hujan yang belum merata dan intensitasnya masih rendah membuat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul, Yogyakarta, menetapkan darurat kekeringan.

Sejumlah kecamatan di Gunungkidul masih membutuhkan bantuan air.

"Iya sudah ditetapkan darurat kekeringan," kata Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul Edy Basuki saat dihubungi melalui sambungan telepon Kamis (12/12/2019). 

Penetapan darurat kekeringan dilakukan setelah rapat koordinasi yang dilakukan BPBD bersama Badan Keuangan Aset Daerah dan Sekretaris Daerah hari ini.

Baca juga: Kebun Amarilis Milik Sukadi, Viral karena Diinjak-injak Pengunjung hingga Jadi Ikon Gunungkidul

Hal ini mengacu pada kondisi terkini di sejumlah kecamatan yang masih kekurangan air bersih. Sedang dari sisi anggaran, BPBD sudah tidak memiliki dana droping.

Dijelaskannya, kecamatan yang masih meminta bantuan air bersih di antaranya, Panggang, Paliyan, Purwosari, Girisubo dan Rongkop.

Penyaluran air bersih sudah dilakukan mulai Rabu (11/12/2019) dengan penyaluran bantuan air ke kecamatan hingga 15 Desember 2019 mendatang.

Adapun estimasi anggaran yakni RP 40 juta yang berasal dari belanja tidak terduga pemkab Gunungkidul.

Anggaran ini digunakan penyediaan air dan juga perawatan mobil.

"Kemarin sudah menyalurkan bantuan ke 5 kecamatan sebanyak 50 tangki," ucapnya.

Baca juga: 16 Kecamatan Krisis Air Bersih, BPBD Gunungkidul Belum Tetapkan Status Darurat Kekeringan

"Jika kondisi hujan belum merata, maka status darurat bisa diperpanjang," ucapnya.

Camat Girisubo Agus Riyanto mengatakan, di wilayahnya sudah turun hujan dengan intensitas rendah, dan pada bulan Desember baru sekali.

Sehingga, masyarakat belum bisa menggunakan air hujan.

Kecamatan Girisubo memiliki anggaran untuk droping selama tahun 2019 sebanyak 600 tangki dan sudah habis sejak akhir bulan Oktober.

"Banyak bantuan dari pihak ketiga sehingga masyarakat bisa mendapatkan bantuan," ucapnya. 

Ke depan,  pemerintah akan bisa memanfaatkan sumber air bersih yang ada sehingga mengurangi dampak kekeringan yang setiap tahun terjadi.

"Dengan memanfaatkan sumber air agenda rutin tahunan kekeringan ini bisa teratasi, selain itu juga memaksimalkan perpipaan dari PDAM maupun dari kegiatan Pamsimas desa," ucapnya. 

Selama kemarau jumlah warga terdampak kekeringan mencapai 143.398 jiwa tersebar di 16 kecamatan. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com