Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Pelaku Mutilasi di Banyumas, Sang Ibu Naik Angkot Saat Sidang hingga Anak Kirim Surat ke Jaksa

Kompas.com - 12/12/2019, 10:11 WIB
Rachmawati

Editor

Kepada Kompas.com, Tini bercerita datang seorang diri denga nnaik angkot dan menempuh perjalan 18 kilometer untuk mengikuti sidang anaknya.

"Saya selalu datang saat sidang, saya dari awal tidak tahu apa-apa, jadi ke sini, ingin tahu," tutur Tini ditemui seusai sidang.

Tini bercerita tak menyangka bahwa anaknya berani berbuat nekat seperti itu. Di mata sang ibu, Deni adalah anak yang baik.

"Gimana ya, bingung saya. Bapaknya sudah enggak ada, saya tinggal sendirian. Dia enggak nakal, saya saja kaget, dia seringnya tinggal di Sidareja, Kabupaten Cilacap," kata wanita yang bekerja sebagai buruh tani ini.

Baca juga: Alasan Jaksa Tuntut Hukuman Mati untuk Deni, Terdakwa Kasus Mutilasi

 

"Om jaksa, tolong kasihani ayah kami"

Saat tahu sang ayah dituntut hukuman mati, anak Deni Priyanto yang berusia 11 tahun mengirimakan surat kepada JPU Kejari Banyumas, Jawa Tengah.

Surat tersebut dititipkan kepada neneknya lalu diserahkan pada ayahnya saat sang nenek menjenguk di Rutan Banyumas, Senin (9/12/2019).

"Surat itu dari anak pertama saya yang berusia 11 tahun, sekarang kelas 5 SD (Sekolah Dasar). Saya dikasih dua waktu kemarin ibu saya besuk," jawab Deni saat ditanya kuasa hukumnya terkait surat tersebut,

Surat tersebut dibacakan Waskam Makhsid kuasa hukum Deni dihadapan majelis hakim yang dipimpin oleh Hakim Ketua Abdullah Mahrus serta Hakim Anggota Tri Wahyudi dan Randi Jastian Afandi, Selasa (10/12/2019).

Baca juga: Sidang Kasus Mutilasi di Banyumas, Terdakwa Dituntut Hukuman Mati

Surat itu berisi permintaan sang anak agar jaksa tidak menghukum Deni dengan hukuman berat.

Berikut isi surat yang ditulis tangan tersebut.

Assalamualaikum wrwb

Kepada Om Jaksa yang terhormat, tolong kasihani ayah kami.

Kami mohon Om Jaksa jangan hukum berat ayah kami.

Saya dan adik-adik sayang ayah dan membutuhkan ayah, juga kasihani mamah saya dan si mbah.

Mohon kasihani kami Om Jaksa. Makasih Om Jaksa.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com